KemenKopUKM Perkuat KUMKM di Destinasi Pariwisata Magelang  

ANP • Thursday, 27 Aug 2020 - 20:59 WIB

Magelang – Kementerian Koperasi dan UKM melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan daya saing pelaku KUMKM di destinasi pariwisata Kabupaten Magelang.  Kabupaten Magelang yang terkenal lewat Borobudur, telah ditetapkan pemerintah sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
   
Sinergitas Kegiatan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Pariwisata di Kabupaten Magelang yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan  UKM tersebut dibuka oleh Asisten Deputi Pengembangan Investasi Usaha, Eviyanti Nasution mewakili Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Eddy Satriya, Kamis (27/8/2020).  

"Kabupaten Magelang sebagai penggerak pariwisata dari tiga kota besar Jogja-Solo-Semarang atau biasa disingkat dengan Joglosemar, memiliki pelaku usaha yang kreatif. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang dalam  lima  tahun terakhir meningkat rata-rata 5,24%. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi perkembangan yang signifikan pada dunia usaha di Kabupaten Magelang", demikian sambutan Deputi yang disampaikan Asdep Pengembangan Investasi Usaha. 

Eddy dalam sambutannya mengemukakan  KUMKM menghadapi sejumlah masalah utama yang membuat sulit bersaing, yaitu permodalan usaha, pemasaran,  pengetahuan,  branding, administrasi keuangan dan legal.

Eddy menegaskan sinergi kegiatan ini untuk memberikan solusi terhadap  berbagai masalah utama KUMKM, temu investasi UMKM, penguatan KUMKM berbasis teknologi, dan sosialisasi IUMK.  

Eddy Satriya mengatakan temu investasi akan mendekatkan KUMKM kepada calon investor. Salah satu alternatif pendanaan yang dapat dilakukan KUMKM ada melalui equity crowdfunding. 
“Equity crowdfunding sumber pendanaan melalui penggalangan dana  untuk sebuah proyek atau usaha yang sedang dijalankan oleh UMKM. Biasa dilakukan melalui platform online. Sistem equity crowdfunding seperti membeli saham, jadi berbeda dengan sistem peer to peer lending yang hanya meminjamkan dana saja,” kata Eddy.

Dalam temu investasi tersebut, KemenkopUKM menggandeng PT Santara Daya Inspiritama selaku perusahaan Start-Up Equity Crowdfunding. Santara diketahui telah mendapat izin dari OJK untuk menjalankan equity crowdfunding. 

Terkait penguatan KUMKM berbasis teknologi, Eddy mengatakan UMKM Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Magelang khususnya, memiliki kreativitas yang beragam dengan produk inovatif. Hal ini sangat berpotensi membangun UMKM yang memiliki daya saing tinggi. 

“Banyak KUMKM mempunyai produk yang bagus dan punya potensi pasar, tidak tahu cara membangun suatu produk menjadi dikenal dan punya potensi pasar yang luas dengan pemanfaatan teknologi internet. Melalui digitalisasi usaha merupakan solusi meningkatkan penjualan produk, apalagi di tengah pandemi covid-19,” kata Eddy. 
Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM dengan mengadaptasi layanan berbasis teknologi untuk menjalankan pemasaran secara online, sehingga bisa menciptakan ragam peluang baru yang menguntungkan.

Adapun kegiatan Sosialisasi IUMK, untuk memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil dalam mengembangkan usahanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang, Basirul Hakim mengatakan  kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan UMKM di Kabupaten Magelang.  Ia mengakui UMKM di Magelang masih memiliki banyak kelemahan khususnya dalam inovasi dan kreativitas, produktivitas rendah, ketrampilan yang terbatas dan lemahnya kesadaran akan legalitas dan sertifikasi produk. 

“Saya berharap, kegiatan ini akan meningkatkan sinergi antara dinas dan pelaku UMKM dan wadah pengenalan produk dan mendorong peningkatan perekonomian UMKM di Magelang,” kata Basirul. 

Salah seorang pelaku UMKM sepatu, Mia Widyastuti (Mia Widy Shoes) mengatakan sejak Pandemi Covid-19 usahanya nyaris berhenti total.  Produktivitas anjlok sampai sekitar 90 persen karena  pemasaran yang sulit. Mia mengatakan akan memanfaatkan kegiatan ini untuk membantunya mencari peluang agar usahanya dapat berjalan kembali. Mia yang sudah mampu mengirim produknya ke luar negeri (Singapura dan Australia) dapat menemukan investor melalui temu investasi yang diselenggarakan Kemenkop dan UKM. (ANP)