Pendapatan Semester I  Tahun 2020, MNC Media Capai Rp 5,86 Triliun

AKM • Wednesday, 26 Aug 2020 - 15:43 WIB

Jakarta – Pandemi covid 19 yang terjadi di Indonesia memiliki dampak yang besar secara ekonomi. Dampak itu juga terjadi dam berimplikasi secara ekonomi bagi semua perusahaan termasuk yang bergerak di bidang Media. Sehingga langkah startegis menjadi pilihan dalam terus mengembangkan perusahaan.  

Komisaris Utama PT Media Nusantara Citra Tbk Hary Tanoesoedibjo menyatakan pendapatan bersih perusahaannya bersih selama semester I tahun 2020  mengalami penurunan 8% menjadi Rp 5,86 triliun. Namun pelemahan tersebut masih lebih baik dari rata-rata perusahaan lain di industri lainnya.

Hary yang juga Executive Cahairman MNC Group menjelaskan, Kinerja perekonomian nasional mengalami pelemahan khususnya di kuartal kedua karena pandemi dan PSBB.

"Banyak produksi konten yang tidak bisa dilakukan seperti acara Bedah Rumah dan Uang Kaget. Tapi kami masih lebih baik dibandingkan perusahaan lain di berbagai industri," ujar Hari dalam RUPST 2020 dan RUPSLB di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Lebih lanjut dia menyebutkan kabar positif karena dari sisi iklan digital berhasil naik sebesar 26% meskipun iklan non-digital turun 14% menjadi Rp3,2 Triliun. Hal ini menurutnya masih wajar karena banyak pengiklan yang menahan belanja iklan karena penjualannya turun. Ini terjadi di seluruh negara kondisinya sama. Pemasukan dari konten tercatat turun 11% karena beberapa produksi tidak bisa jalan.

"Tapi mulai kuartal tiga semua balik normal karena sudah ada relaksasi PSBB transisi," ujarnya.

Di sisi lain dia menyebut bisnis dari Pay TV dan internet broadband berhasil naik 12%. Hal ini menandakan perseroan memiliki model bisnis yang unik karena tetap terjaga dengan ada unit yang naik dan juga turun. Secara EBITDA juga turun tipis hanya 3%, lalunet income tercatat turun tipis hanya 4% dalam level yang masih aman.

"Namun di sana ada pinjaman dalam USD. Kalau itu dikesampingkan, justru net incomenaik 7% menjadi Rp1,41 Triliun. Jadi MNC Media relatif dalam kondisi cukup baik di tengah pandemi," ujarnya.

Disisi lain, Hary Tanoesoedibyo menyatakan optimis strategi bisnis yang dijalankan MNC Media ke depan semakin maksimal. Optimisme itu seiring dengan dua platform milik perusahaan, yakni konten channel platform dan digital platform yang dapat menghasilkan iklan secara besar. 

“Ada peluang besar bagi MNC Media untuk memaksimalkan biaya produksi perseroan yang menggunakan biaya yang bersumber dari iklan. Potensi itu, seiring dengan proyeksi adanya regulasi pemerintah untuk mengatur internet beserta konten asing,” ungkapnya. 

Hal ini menurut Harry, saat ada regulasi yang mengatur hal tersebut, maka kemungkinan perusahaan media nasional yang menggunakan instrumen platform digital dan konten channel platform memiliki kesempatan lebih luas bagi pengiklan.

"Pemerintah mengatur atau meregulasi portal asing, ini bisa kita di-upgrade (platform). Jadi itu yang ada di benak kita. Kalau di luar negeri pengaturan terhadap internet asing sudah terjadi, seperti di Australia dll. Kalau ini sampai menular ke Indonesia dan ini terjadi kita bisa mengambil konsekuensinya, dan tentunya kita meningkatkan pendapatan (iklan) dari kanal seperti ini," tambahnya. (AKM)