Mogok Kerja, Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Kehabisan Biaya Operasional

ADM • Wednesday, 26 Aug 2020 - 09:43 WIB
Photo: Okezone.com

MOJOKERTO - Petugas pemakaman jenazah Covid-19 yang terdiri dari petugas PMI dan relawan, mogok kerja karena sudah tidak memiliki biaya operasional. Anggaran yang diajukan mulai April hingga Agustus belum dicairkan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.

Aksi mogok kerja ini sudah dua minggu berlangsung. Para relawan independen hanya melakukan aktifitas membersihkan ambulans dan peralatan untuk memakamkan jenazah Covid-19.

Selama ini, untuk operasional di lapangan, mereka patungan dari kantong pribadi atau mengandalkan sumbangan dari para dermawan. Kini, para petugas ini benar-benar kehabisan biaya. Merekapun enggan memakamkan jika ada korban Covid-19 meninggal dunia. Biasanya, mereka bisa memakamkan tiga hingga lima jenazah sehari.

Pemakaman Covid

Diketahui, biaya operasional selama ini mereka pergunakan untuk kebutuha BBM kendaraan, untuk makan dan lainnya. Menurut Dinas Kesehatan setempat, anggaran per orang adalah Rp100 ribu sekali pemakaman.

Didik Sudarsono, salah seorang relawan PMI mengakui, operasional mereka dapatkan secara patungan. Bahkan, mereka sampai tidur di makam.

"Kita betul-betul kehabisan biaya operasional. Kita hentikan karena untuk beli BBM saja tidak ada," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Ulum Rohmat Rohmawan mengatakan, anggaran yang diajukan relawan pemakaman masih dalam proses verifikasi di dinas. "Ditargetkan minggu ini sudah cair," katanya.

Menurutnya, verifikasi ini dilakukan dengan ketat karena sumber anggarannya dari belanja tak terduga yang merupakan sistem baru dalam anggaran keuangan.

 

Sumber: Okezone.com