Terdampak Pandemi Corona, Industri TPT Terancam Bangkrut

ADM • Monday, 24 Aug 2020 - 10:46 WIB
Photo: Sindonews.com

JAKARTA - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) diperkirakan tidak akan mampu bertahan hingga akhir tahun 2020, terlebih karena terdampak pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan, karena selama ini tidak ada koordinasi kebijakan antar instansi pemerintah terhadap industri TPT dan regulasi yang ada justru membunuh industri tersebut.

“Persoalan fundamental di industri ini adalah justru regulasi-regulasi yang ada sekarang malah membunuh industri TPT. Kalau tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk membangun keterkaitan industri dari hulu ke hilir, maka semua kebijakan hanya retorika,” ungkap Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati di Jakarta, kemarin.

Yang dihadapi oleh industri TPT adalah bea masuk bahan baku impor tinggi, sedangkan pakaian jadi (garmen) tarifnya free. “Kalaupun kita bisa mengekspor, pasti daya saingnya rendah karena harga bahan baku yang diimpor tidak kompetitif. Bahkan di dalam negeri pun kalah bersaing dengan produk garmen impor,” sebutnya. Rata-rata pertumbuhan ekspor tekstil selama 10 tahun terakhir hanya 3%, sedangkan impor tumbuh 10,4%.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menjelaskan, nilai ekspor pada Maret 2020 anjlok 60% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sehingga berimbas pada sekitar 2,1 juta tenaga kerja yang dirumahkan, akibat makin melemahnya daya beli masyarakat.

 

Sumber: Sindonews.com