Menteri Edhy Optimis Sektor Kelautan dan Perikanan Bisa Jadi Andalan Ekonomi Nasional

ANP • Friday, 21 Aug 2020 - 22:38 WIB

JAKARTA - Sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau, potensi ekonomi kelautan Indonesia diprediksi mencapai USD1.338 miliar per tahun (Data Estimasi KKP, 2020). Perkiraan angka ini berasal dari sebelas sektor yakni perikanan tangkap USD20 miliar, perikanan budidaya USD210 miliar, industri /pengolahan USD100 miliar, dan industri bioteknologi USD180 miliar. 

Kemudian energi dan sumber daya mineral (garam) USD210 miliar, pariwisata USD60 miiar, transportasi USD30 miliar, industri dan jasa maritim USD200 miliar, coastal forestryUSD8 miliar, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil USD120 miliar, dan sumber daya non konvensional USD200 miliar.

Atas potensi tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan,  Edhy Prabowo menegaskan sektor KP bisa menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia. Terlebih potensi serapan lapangan kerja bisa mencapai 45 juta orang atau 40% dari total angkatan kerja Indonesia.

"Ini potensi yang besar. Nilai strategis adalah peluang yang bisa mendatangkan nilai ekonomi. Potensi ini adalah modal dasar pembangunan indonesia," kata Menteri Edhy saat menjadi pembicara di simposium internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia, Kamis (20/8).

Dikatakan Menteri Edhy, melalui kebijakan yang tepat, keberlanjutan dan ekonomi bisa berjalan beriringan. Hal ini pun sejalan dengan amanat konstitusi bahwa kekayaan alam Indonesia digunakan untuk kemakmuran rakyat. 

"Saya juga punya hati untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Jadi dua kutub ini harus bersatu, sustainability dan prosperity harus bersama," urainya. 

Dalam webinar bertajuk "Membangkitkan Sektor Perikanan Pasca Pandemi" ini, Menteri Edhy mengungkapkan jajarannya tetap bekerja sekaligus mengajak seluruh stake holder untuk tetap produktif. Terlebih di era kepemimpinannya, dia menggenjot produktivitas 100 ribu hektare lahan tambak udang dan akan menghasilkan USD20 miliar. 

"KKP sangat terbuka dengan semua pihak termasuk pada adik-adik. Potensi kita besar, kami berhadap manakala adik-adik selesai sekolah, jangan ragu," sambungnya.  

Guna mendukung produktivitas di sektor kelautan dan perikanan, KKP memberikan akses kemudahan, terutama dalam hal perizinan. Di sektor budidaya yang sebelumnya terdapat 21 item perizinan, kini bisa disederhanakan melalui satu pintu di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kemudian di perikanan tangkap, Menteri Edhy menyebut sudah ada terobosan melalui sistem informasi perizinan layanan cepat (Silat). Bahkan, KKP juga berkoordinasi dengan Polri agar tak terjadi krimininalisasi terhadap nelayan maupun pembudidaya ikan.

"Di sektor perikanan tangkap, salah satunya adalah perizinan yang bertele-tele 14 hari sekarang ijlzin kapal di Indonesia 30 GT ke atas, cukup satu jam melalui sistem online (Silat)," urainya. 

Sementara langkah penguatan yang telah dilakukan di masa pandemi di antaranya ialah masuknya bantuan ikan sebagai bagian dari bantuan sosial pemerintah. Selain itu, KKP juga mengajak masyarakat untuk mengonsumsi ikan melalui program Gemarikan serta gerakan pembagian Nasi Ikan saat ramadan lalu. Menteri Edhy menyebut, selain bermanfaat bagi masyarakat, program ini juga untuk memaksimalkan penyerapan produksi para nelayan serta pembudidaya. 

Kemudian untuk membantu pembudidaya, KKP juga telah melakukan rapat koordinasi agar asosiasi pengusaha pakan ikan tak menaikkan harga pakan. 

"Saat covid, asosiasi pemilik pakan ternak juga coba menaikkan, tapi berkat koordinasi dengan Kemenperin bisa kita batalkan," jelasnya. (ANP)