Museum Basoeki Abdullah Gelar Pameran Seni Lukis Semesta Perempuan

AKM • Tuesday, 18 Aug 2020 - 15:40 WIB

Jakarta – Sosok Perempuan tidak lepas dari perjalanan sejarah. Perannya yang penting menghiasi berbagai sisi kehidupan sebagai Perempuan cantik mempesoana, Istri hingga berperan besar sebagai Ibu bagi anak-anaknya. Jasanya juga banyak mengisi perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan serta perjalanan seni budaya Indonesia.  

Atas dasar itu, Museum Basoeki Abdullah akan menggelar pameran bertemakan perempuan dengan tajuk “Semesta Perempuan” yang dilaksanakan mulai 25 September sampai 25 Oktober 2020. Kurator Pameran Citra Smara Dewi menjelaskan, tema perempuan dipilih dengan pertimbangan sebagian karya-karya Basoeki Abdullah memiliki “spirit keperempuanan” baik dalam konteks estetis, sensualitas, hingga spiritual.

“Pameran ini juga untuk merayakan ketokohan Basoeki Abdullah dalam terus konsisten bekerja dengan karya karya seni lukisnya,” jelas Citra melalui webinar, Selasa (18/8/2020).

Pameran akan diikuti 15 perupa dari Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, dan Papua. Kelimabelas perupa tersebut adalah Agustan, Afriani, Citra Sasmita, Erica Hestu Wahyuni, Ika Kurnia Mulyati, Guntur Wibowo, Indyra, Ponkq Hary Purnomo, Tubagus Patoni, Reza Pratisca Hasibuan, Syis Paindow, Ignasius Dicky Takndare, Prajna Deviandra Wirata, Mahdi Abdullah, Vikey Yordan.

“Museum Basoeki Abdullah mengundang para perupa yang berkutat dengan karya-karyanya untuk meneguhkan atau bahkan mengembangkan tema tersebut. Artinya, para seniman peserta diminta untuk berkarya dengan gaya, cara, penafsiran, isi dan narasi secara personal diri sendiri terhadap wacana tema dan bentuk pameran yang ditawarkan,” jelas Citra.

Kelimabelas karya yang dipamerkan merupakan karya seni lukis di atas kanvas dengan eksplorasi media yang beragam mulai dari cat minyak, cat akrilik, bolpoin. Begitu pula genre seni lukis yang menjadi pilihan seniman bisa bervariasi mulai dari realisme, ekspresionisme, impresionisme hingga metarealis-surealisme.

“Karya yang dipamerkan sebagian besar merupakan karya terbaru, tahun 2020, yang khusus diciptakan perupa pada pameran ini dengan mengangkat berbagai dinamika sosial budaya yang tengah terjadi, termasuk di dalamnya tema kemanusiaan, Pandemi Covid-19,” imbuh Citra.

Pameran rencananya akan dilaksanakan secara daring dan luring atau secara fisik. Pameran secara fisik diselenggarakan dengan memperhatikan standar protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah.

.“Dengan berbagai ideologi dan latar belakang sosial budaya, kita dapat melihat bagaimana sosok perempuan hadir sebagai sumber inspirasi berkarya dari para seniman lintas kultural,” ungkapnya.

Kepala Museum Basoeki Abdulah Dra Maeva Salmah mengatakan perempuan sebagai sumber inspirasi jangan hanya berhenti sebagai objek, namun harus menjadi subjek dalam dirinya dan memiliki peran penting dalam semesta alam.

“Sebagai rangkaian kegiatan Pameran, akan dilaksanakan berbagai program edukasi publik, yaitu Artist Talk yang diadakan sebelum penyelenggaraan pameran dan saat pameran berlangsung, workshop seni rupa dan program pendukung lainnya,” ungkap Maeva. (AKM)