Perkecil Risiko Penularan Covid 19, Pakai Masker Harus Jadi Kebutuhan

FAZ • Sunday, 16 Aug 2020 - 10:12 WIB

BREBES – Di tengah Pandemi Covid-19, di mana jumlah orang yang terinfeksi masih terus saja bertambah, masyarakat harus mengubah perilaku pemakaian masker dari kewajiban menjadi kebutuhan. Ini penting untuk mencegah penyebaran covid di masyarakat.

Sekjen PMI Sudirman Said mengungkapkan hal ini dalam dialog nasional daring bertema Indonesia Sadar Masker: Strategi Memperkuat Partisipasi Warga Melawan Covid-19, yang diselenggarakan Citizen Initiative, Sabtu (15/8/2020) sore.

Penggunaan masker, lanjut Sudirman, terbukti efektif menurunkan tingkat risiko penularan covid-19 di masyarakat. Jika orang yang terinfeksi menggunakan masker risiko penularannya ke orang sehat yang juga menggunakan masker hanya sekitar 1,5 persen. Tapi jika keduanya, baik yang terinfeksi maupun yang sehat tidak menggunakan masker, risiko penularannya hingga 100 persen.

“Untuk menurunkan risiko penularan Covid-19 perilaku masyarakat dalam menggunakan masker harus diubah dari kewajiban menjadi kebutuhan. Kita butuh pake masker agar tidak tertular Covid-19.” Terang Sudirman.

Sudirman menyampaikan, cara paling baik merubah perilaku adalah dengan gerakan masyarakat. Dan untuk menggerakkan masyarakat perlu memperbanyak tindakan-tindakan keteladanan dari para tokoh yang sering menjadi rujukan.

“Kalau kita mau menggerakkan masyarakat perbanyak tindakan-tindakan keteladanan,” kata Sudirman, yang juga Ketua Institut Harkat Negeri.

“Regulasi dari pemerintah perlu dijalankan dengan pendislinan, diperkuat dengan tindakan keteladanan para tokoh, dan unsur-unsur kebudayaan,” imbuh dia.

PMI, lanjut Sudirman, siap memperkuat gerakan sadar Masker. PMI akan mengajak para relawannya memproduksi masker. Masker produksi mereka nantinya dibeli PMI dan dibagikan untuk masyarakat sekitarnya.

“Jadi lebih dari sekedar membagikan, mereka memproduksi masker dengan berbagai disain. Langkah seperti ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan gerakan masyarakat,” urainya.

Sudirman menegaskan, gerakan memakai master sebagai harus dijadikan gerakan semesta, yang melibatkan seluruh elemen warga, termasuk elemen elemen budaya lokal.