JAKARTA - Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid mengatakan, setidaknya ada 2 pesan penting terkait keputusan Jokowi yang menganugerahi penghargaan Bintang Tanda Jasa ke Fadli Dzon dan Fachri Hamzah.
“Pesan pertama adalah pesan rekonsiliatif. Dimana Jokowi ingin menguatkan pesan rekonsiliasi yang masih belum betul-betul terjadi setelah masuknya Prabowo ke dalam barisan istana,” tegas Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/8/2020) .
Menurutnya, pesan kedua Jokowi Jokowi ingin menyampaikan kepada masyarakat secara umum maupun kepada pendukung dan penegak hukum bahwa Jokowi tidak masalah dengan kritik.
“Selevel Fadli Dzon dan Fachry Hamzah yang mengkritik habis-habisan pemerintah dianggap turut serta membantu kinerja atau berjasa pada negeri ini sehingga dianugerahi penghargaan,” ujarnya.
Sehingga kata Abdul Hamid, Jokowi ingin menyampaikan bahwa dia tidak ermasalah terhadap kritik, bahkan butuh kritik tersebut. Yang dia butuhkan adalah persatuan apalagi menghadapi ancaman resesi yang menghantui bangsa Indonesia.
Ia berharap, pesan ini harus betul-betul fahami oleh para pendukung agar jangan reaktif bahkan cenderung attacking terhadap siapapun yang mengkritisi pemerintah.
“Termasuk menurut saya yang terakhir terhadap gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Yani, Din Syamsuddin dkk,” katanya.
Abdul Hamid menjelaskan, pesan itu akan menjadi pepesan kosong atau menguap menjadi sebatas ceremony hampa tanpa makna, jika tidak diterjemahkan oleh pendukung dan para pembantu presiden termasuk dalam hal ini banyak dikeluhkan, terkait aparat penegak hukum yang dianggap tumpul kepada pendukung Jokowi dan sangat tajam kepada para pengkritiknya.
“Jadi tegakkan keadilan yang sesungguhnya, terima kritik dengan senyuman maka persatuan akan tegak dengan sendirinya,” tambahnya. (ANP)