Indonesia Menempati Peringkat 103 Dunia, Angka Kematian Akibat Covid 19

AKM • Wednesday, 5 Aug 2020 - 14:08 WIB

AKARTA - Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan saat ini kasus kematian Covid-19 Indonesia berada di peringkat 103 dari 215 negara di seluruh dunia.

“Jadi kasus Covid-19 dengan jumlah jiwa sebanyak 19,38 per satu juta penduduk, kita ini peringkat 103 dari 215 seluruh dunia negara yang ada di dunia. Ini hanya kematian, kita fokus ke kematian. Kali ini, kita peringkat 103,” kata Dewi di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

“Kalau kita lihat di dunia, dari dunia ini kita enggak ngambil semua negara. Tapi intinya adalah warna yang lebih gelap menambahkan jumlah angka kematian per 1 juta penduduk yang jauh lebih tinggi. Jadi, kalau kita lihat warna Indonesia ini ya kira-kira disitu lah,” jelas Dewi.

“Tapi kalau kita berbicara mengenai jumlah penduduk kita peringkat keempat terbesar di dunia. Jadi, kita benar-benar harus menurunkan bagaimana caranya meskipun penduduk kita banyak. Terutama kenapa akhirnya challenge negara besar punya tantangan yang lebih besar juga. Karena kita punya tangangan Rumah Sakit harus sesuai dengan jumlah penduduk itu bukan hal yang mudah ya untuk 270 juta lebih juta jiwa yang ada di Indonesia,” kata dewi.

Meskipun, saat ini Indonesia berada pada peringkat keempat dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia dan tingkat kematian Covid-19 berada pada setengah dari jumlah negara di dunia. Namun, tegas Dewi Indonesia harus bisa menurunkan angka kematian.

“Meskipun berdasarkan fakta, kata Dewi Indonesia berada hampir di tengah dari jumlah negara di dunia sih sebetulnya. Tapi ini tetap menjadi PR, angka kematian itu tidak boleh kita ambil ringan lah. Kita enggak bisa ambil enteng,” tegasnya.

Dewi mengatakan, bagaimanapun juga harus menargetkan agar bisa menurunkan angka kasus Covid-19 hingga sekecil mungkin. “Memang sebaiknya kita mengambil angka kematian terkecil, karena sekarang sudah ada angka kematian bagaimanapun kita harus menurunkan angka sekecil yang kita bisa. Kalau bisa kita menurunkan angka sekecil persentase tadi dia bisa turun sampai dengan 3%, 2%, 1% bahkan kurang dari 1% itu yang paling kita cari,” katanya. (AKM)

 

Okezone.com