Ledakan Besar Di Beirut Dipicu 2.750 Ton Ammonium Nitrat

AKM • Wednesday, 5 Aug 2020 - 12:26 WIB

BEIRUT – Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ledakan dahsyat yang mengguncang Ibu Kota Lebanon, Beirut, dipicu bahan kimia ilegal yang disimpan dalam jumlah banyak secara ilegal.

“Sangat tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton ammonium nitrat telah ada di sebuah gudang selama enam tahun, tanpa ada tindakan pencegahan yang diambil,” ujarnya dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan Lebanon sebagaimana dikutip juru bicaranya. 

frame frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" name="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" scrolling="no" title="3rd party ad content" width="1">“Ini tidak dapat diterima dan kita tidak bisa diam saja terkait isu ini,” tambahnya sebagaimana dikutip dari laman AFP.

Sebagaimana diketahui ledakan yang terjadi di daerah pelabuhan Beirut itu telah menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai setidaknya 2.700 lainnya. Jumlah korban juga diperkirakan akan bertambah.

Ledakan itu mengakibatkan munculnya awan jamur yang menyebabkan beberapa pihak khawatir ada ledakan senjata nuklir di Lebanon.

PM Diab telah berjanji akan memburu pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban dan mereka yang bertanggung jawab akan membayarnya.” tegasnya. (AKM)