Pengusaha Daring Bisa Dapat Pinjaman Tanpa Agunan melalui Modalku

• Wednesday, 5 Aug 2020 - 09:42 WIB

Jakarta –  Perusahaan  financial technology (fintech) Modalku, terus berkomitmen dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, termasuk bisnis pengusaha online.

Pada tahun 2019, sebanyak 15,08% dari jumlah pengusaha di Indonesia, merupakan pengusaha online (Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Statistik E-Commerce 2019). Selama pandemi, terdapat peningkatan jumlah hingga lebih dari 300 ribu pengusaha  online, menurut data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia (2020).

Modalku terus berkontribusi dengan memperluas segmen bisnisnya melalui penyediaan akses pendanaan kepada pengusaha  online  yang berjualan di berbagai platform digital. Sebelumnya, Modalku juga telah bekerja sama dengan berbagai platform  e-commerce  untuk menyediakan fasilitas pinjaman terhadap merchant online.

Dalam konferensi pers daring, Rabu (29/7/2020), Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, “Potensi layanan digital di Indonesia masih menunjukkan tren yang positif. Pada kondisi  physical distancing,  semakin banyak masyarakat yang melakukan aktivitas utamanya melalui platform digital, termasuk  transaksi jual beli barang. Modalku melihat peningkatan penggunaan layanan digital ini harus diimbangi dengan akses pendanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengusaha online.”

Untuk mengetahui kebutuhan serta pandangan pengusaha online terhadap pinjaman bisnis ke platform peer-to-peer  (P2P)  lending, Modalku mengadakan survei terhadap 200 pengusaha  online  di Indonesia dengan metode kuantitatif.

Hasil dari survei menunjukkan platform digital  yang digunakan oleh pengusaha online dalam menjalankan usahanya didominasi oleh platform  e-commerce  seperti Shopee (77,5%) dan Tokopedia (70,5%), serta aplikasi pesan seperti Whatsapp dan Line (62%).

Permasalahan usaha yang ingin diselesaikan dengan mendapatkan pinjaman modal adalah untuk meningkatkan stok barang (63,5%), mencoba peluang usaha baru (57,5%), dan melakukan pemasaran online (49,5%). Sekitar
70% dari responden sudah merasa nyaman untuk mengajukan pinjaman secara online.

Digital Marketing Director Modalku Alexander Christian menambahkan,  “Jumlah pengusaha  online  di Indonesia menunjukkan peningkatan yang pesat terutama di masa pandemi ini. Salah satu hal menarik dari hasil survei ini adalah beragamnya platform yang digunakan oleh pengusaha online dalam berjualan.  Seringkali segmen ini terkendala mendapatkan akses pendanaan karena tidak memiliki agunan, padahal mereka adalah bagian dari sektor yang menggerakkan ekonomi digital di Indonesia.”

Sementara menurut Project Manager Micro Business Modalku, Yuliana Prabandari, survei ini menjadi salah satu landasan bagi Modalku untuk memperluas segmen bisnisnya. "Pengusaha online yang berjualan melalui aplikasi pesan, media sosial, ataupun platform digital lainnya menjadi segmen pasar yang ingin Modalku  sasar  sehingga kami bisa secara maksimal memberikan dukungan  kepada  pengusaha  online  yang berjualan di berbagai platform," tutur Yuliana.

Pinjaman Tanpa Agunan
Pengusaha online bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 250 juta dengan jangka waktu  sampai 12 bulan. Bunga pinjaman yang dikenakan juga rendah, dimulai dari 2% per bulan atau 24% per tahun yang akan ditentukan berdasarkan profil risiko dari masing-masing penjual dengan proses persetujuan cepat maksimal 3 hari kerja setelah dokumen dilengkapi.  

Saat ini, Modalku sudah menyediakan fasilitas pinjaman ke pengusaha  online  yang berjualan  di  banyak platform,  termasuk  e-commerce, media sosial (Instagram, Facebook, dan lainnya), aplikasi pesan (Whatsapp, Line, dan lainnya), serta platform digital lainnya (website milik sendiri, aplikasi pemesanan makanan, dan lainnya).

Sebagai informasi, Modalku juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak untuk memberikan akses pendanaan kepada merchant online.

AVP Partnership Success Lead, Marsya Juwita Aderizal menjelaskan, “Sejalan dengan visi Modalku, kerjasama  dengan berbagai platform e-commerce yang telah memberdayakan jutaan penjual menjadi partner yang tepat bagi kami dalam mendukung UMKM lokal yang berpotensi."

Menurut Marsya, sampai saat ini, sudah ada jutaan transaksi pinjaman merchant online  yang sudah didukung oleh Modalku melalui fasilitas pinjaman di platform e-commerce. Kolaborasi ini juga telah berhasil menjangkau UMKM di beberapa kota di Indonesia, baik di dalam maupun luar Jawa, seperti Medan, Batam, ataupun Makassar.

Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies.

Tentang Modalku
Berdiri sejak tahun 2016, Modalku merupakan platform pinjaman digital terbesar di Indonesia yang menghubungkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pemberi pinjaman individu dan institusi. Di tahun 2018, Modalku memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge dari Badan PBB (UNCDF - UN Pulse Lab) dan menjadi satu-satunya startup P2P lending dari Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan internasional The Fintech100 dari KPMG. Pada tahun 2020, Modalku juga mendapatkan penghargaan Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands 2020 dari Iconomics.

Modalku adalah merek dagang yang dimiliki PT Mitrausaha Indonesia Grup (perusahaan). Secara hukum, Modalku berizin di OJK sebagai Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dengan surat tanda berizin KEP-81/D/05/2019 dan memiliki misi memajukan ekonomi Indonesia dengan mendukung pertumbuhan UMKM melalui kegiatan pinjam meminjam langsung. Modalku berkomitmen untuk menjadi pusat informasi di Indonesia, terutama untuk UMKM, regulator, dan pemberi pinjaman.

(*)