Kain Kiswa Penutup Ka’bah  Akan Diganti Pada Kamis Pekan Ini

AKM • Monday, 27 Jul 2020 - 11:55 WIB

Makkah - Sesuai kebiasaan tahunan, kain kiswa penutup Ka’bah akan diganti ketika pelaksanaan ibadah haji. Kain hitam dengan bordir emas yang menutupi bangunan suci di tengah Kompleks Masjidil Haram ini akan diganti pada 9 Dzulhijjah 1441 Hijriah atau bertepatan dengan Kamis 30 Juli 2020.

Mengutip dari Saudigazette, Sabtu (25/7/2020),Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Al Sudais mengumumkan hal tersebut pada Jumat kemarin. Setiap tahunnya para penjaga pintu Kakbah menjalankan tugas mengganti kiswah, kain hitam dari sutra yang disulam dengan emas, yang menutupi bangunan suci tersebut. Sebanyak 160 perajin dan teknisi akan mengambil bagian dalam menghias ulang penutup baru Kakbah itu pada Kamis mendatang.

Proses ini terjadi setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah yang menandai hari kedua ibadah haji. Pada hari tersebut, ketika semua jamaah melakukan wukuf di Padang Arafah yang menandai puncak ibadah haji, Kakbah dipasangi kiswah baru.

Kiswah terdiri dari 670 kilogram sutra murni yang diwarnai hitam. Kemudian memiliki 120 kg benang emas serta 100 kg perak yang mengukir ayat-ayat suci Alquran. Kiswah juga terdiri dari 47 bagian yang disatukan untuk menutupi semua sisi Kakbah. Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menutup Kakbah dengan kain bergaris merah dan putih dari Yaman. Sementara Sahabat Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan menutupnya dengan kain putih. Lalu Ibnu Al Zubayr menutupnya dengan kain brokat merah.

Di era Abbasid, Kakbah ditutupi dengan kain putih dan terkadang kain merah. Sementara Sultan Seljuk menutupinya dengan brokat kuning. Kalifah Al Nassir dari Abbasid mengubah warna kiswah menjadi hijau, kemudian brokat hitam. Warna inilah yang dipakai sampai sekarang.

"Kakbah ditutupi dengan warna kain yang berbeda-beda tergantung situasi era pada saat itu. Terkadang warna putih, merah, hitam," ungkap Dr Fawaz Al Dahas, direktur Pusat Sejarah Makkah, dikutip dari Arabnews.

Qubati adalah jenis kain terbaik yang digunakan untuk menutupi Kakbah yang dibawa dari Mesir. Kain dari Yaman juga dikenal memiliki kualitas kain yang baik untuk menutupi Kakbah saat itu. Terdapat berbagai alasan mengapa warna kain kiswa berganti-ganti. Awalnya memakai warna putih karena merupakan warna yang paling cerah, tetapi tidak tahan lama. Lama-kelamaan berubah warna karena menjadi kotor dan rusak karena para jamaah haji menyentuhnya. Karena itulah digantilah dengan brokat berwarna hitam dan putih. Juga Shimla, kain yang dipakai untuk tenda-tenda di Arab.

Al Dahas menambahkan bahwa jenis-jenis kain yang digunakan untuk kiswah tergantung kemampuan finansial di masa tertentu. Perspektif orang-orang memengaruhi perubahan terhadap warna kiswah. Diubah dengan ditutupi dengan brokat merah dan kain qubati. Kemudian antaa seperti permadani atau musouh yaitu semacam kain juga.

Terdapat berbagai alasan mengapa warna kain kiswa berganti-ganti. Awalnya memakai warna putih karena merupakan warna yang paling cerah, tetapi tidak tahan lama. Lama-kelamaan berubah warna karena menjadi kotor dan rusak karena para jamaah haji menyentuhnya. Karena itulah digantilah dengan brokat berwarna hitam dan putih. Juga Shimla, kain yang dipakai untuk tenda-tenda di Arab. Al Dahas menambahkan bahwa jenis-jenis kain yang digunakan untuk kiswah tergantung kemampuan finansial di masa tertentu. Perspektif orang-orang memengaruhi perubahan terhadap warna kiswah. Diubah dengan ditutupi dengan brokat merah dan kain qubati. Kemudian antaa seperti permadani atau musouh yaitu semacam kain juga.

"Dari waktu ke waktu kiswa selalu berubah-ubah jika ada kain baru yang tersedia. Ini selalu terjadi semenjak era kekalifahan Rashidun, Ummayah, dan Abbasid," jelas Al Dahas.

Warna hitam menjadi pilihan untuk kiswah di akhir kekalifahan Abbasid. Sebab warna ini bertahan lama dan tetap terlihat bersih jika disentuh para pengunjung, jamaah, dan orang-orang dari seluruh dunia. Dengan berlanjutnya aktivitas umrah, kiswah dinaikkan sedikit ke tengah Kakbah untuk menjaga dan mencegah orang-orang menyentuhnya. (AKM)