Ratusan Pekerja Hiburan Malam Gelar Aksi di Kantor Anies

FAZ • Tuesday, 21 Jul 2020 - 17:14 WIB

Jakarta - Ratusan orang yang tergabung dalam Aksi Damai Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan menggeruduk Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/7).

Kedatangan mereka meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk membuka kembali tempat hiburan malam yang hingga kini ditutup akibat COVID-19.

"Mau sampai kapan usaha hiburan ditutup? Tidak ada perhatian dari pemerintah baik Pemprov maupun Pusat kepada Kami (Pengusaha Hiburan dan Karyawan Hiburan)," Ketua Umum Asphija, Hana Suryani di Jakarta, Selasa (21/7).

Hana menilai, pemerintah tidak pernah memberikan solusi yang jelas. Padahal pengusaha dan karyawan hiburan sangat siap bahkan proaktif dalam menjalankan protokol kesehatan yang sudah ada dan sudah disepakati bila Diskotek beroperasi kembali.

"Imbauan dan diskusi tidak pernah diciptakan dalam rangka mencari solusi terbaik buat semua pihak. Yang ada Usaha Hiburan selalu disudutkan oleh tuduhan negatif tentang pelanggaran yang kami tidak perbuat, karna usaha kami saja belum buka," terangnya.

Imbas dari penutupan hiburan malam, kata Hana, puluhan ribu karyawan menjadi pengangguran dan kelaparan, serta mengalami kesusahan pada keluarganya. Bahkan ada yang tidak sanggup membayar sewa kontrak rumah. Parahnya lagi diusir dari kontrakan karena tidak bisa membayar karena tidak ada pemasukan.

"Tidak mampu membayar sekolah anak, membayar cicilan kendaraan, dan tidak dapat membeli makan. Belum lagi usaha-usaha kecil lain yang berdampak," paparnya.

"Pengusaha-Pengusaha sudah rugi dan gulung tikar. Banyak pengusaha yang sudah tidak mampu membayar sewa gedung dan rukonya sehingga harus menutup tempat usahanya," sambungnya.

Hana pun bingung dengan kebijakan Anies yang mengizinkan usaha tanpa izin beroperasi di saat corona. Padahal tempat hiburan malam yang memiliki izin ilegal malah dilarang buka.

"Dimana keadilan buat kami? kami hanya disuguhkan dengan kepanikan dan kecemasan. Justru ini yang membuat kami tidak sehat. 94 persen pasien COVID-19 bisa sembuh, lalu bagaimana nasib puluhan ribu karyawan yang kelaparan ?," tutupnya.