Kemendikbud Targetkan 15 Ribu Lulusan Mahasiswa Dapatkan Sertifikat Kompetensi

AKM • Friday, 10 Jul 2020 - 05:51 WIB

Jakarta - Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program sertifikasi kompetensi. Tahun ini program tersebut menargetkan 15 ribu mahasiswa vokasi bisa menerima sertifikat kompetensi.

"Pertama kita luncurkan program bantuan sertifikasi kompetensi mahasiswa. Jadi kita harap ada 15 ribu mahasiswa yang bisa disertifikasi kompetensi pada tahun ini," kata Direktur PendidikanTinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud, Benny Bandanadjaya dalam peluncuran program tersebut, Kamis (9/7).

Benny memahami target itu mungkin sulit untuk diwujudkan di tengah pandemi virus corona. Apalagi target tersebut memang ditetapkan sebelum Indonesia dilanda pandemi virus corona. Sehingga perlu ada penyesuaian dalam hal pelaksanaan.

"Makanya kalau bisa tercapai target tersebut bagus sekali karena kita waktu buat target tidak pertimbangkan situasi COVID. Namun misalnya pun tidak tercapai kita berharap tidak terlalu jauh dari target yang diharapkan termasuk teknis proses pelaksanaan," kata Benny.

Dalam kesempatan itu, Benny juga mengatakan pihaknya menggelar program bantuan pelatihan pimpinan perguruan tinggi, dosen dan PLP. Hasil pelatihan itu mengarah kepada sertifikasi kompetensi.

Menurut Benny, setiap individu baik mahasiswa pimpinan, dosen maupun PLP bisa mengajukan diri sebagai peserta pelatihan. Selain itu juga bisa mengajukan diri sebagai provider dari pelatihan tersebut.

"Provider itu melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut. Pesertanya bisa dari mana saja, misalnya bukan dari institusi bapak ibu sendiri, tapi dari berbagai institusi. Atau bapak ibu bisa ajukan provider pelatihan asal minimal 5 orang," kata Benny.

Benny mengatakan pengajuan sebagai provider harus sesuai dengan persyaratan yang ada dalam aturan. Namun, ia tidak menjabarkan secara rinci persyaratan tersebut.

"Jadi para pimpinan, para dosen dan PLP bisa ajukan untuk mengikuti sesuai prosedur dan persyaratan yang diberlakukan tentu dengan pembiayaan dari kita," kata Benny. (AKM)