Pandemi Covid-19 dan Pertarungan Opini Publik

Mus • Wednesday, 1 Jul 2020 - 13:55 WIB

Yogyakarta -  Fikomm Universitas Mercu Buana Yogyakarta menyelenggarakan Fikomm Berbagi seri ke-8 dengan tema “Covid-19 dan Pertarungan Opini Publik. Menghadirkan Jaka Lelana, Produser Eksekutif Trijaya FM Jakarta yang juga aktif sebagai dosen, serta M.Nastain selaku perwakilan dari Fikomm UMB Yogyakarta. 

Fikomm Berbagi Ilmu seri ke-8 diikuti 100 peserta zoom meeting yang berasal dari mahasiswa DIY dan luar DIY, pegawai BUMN dan pelaku UMKM. Tak hanya web conferencing, Fikomm Berbagi Ilmu juga memfasilitasi peserta yang tidak tertampung kuota meeting dengan streaming Youtube yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta.

Sampai saat ini, fenomena pandemi covid-19 di masyarakat dimaknai secara beragam. Informasi yang beredar di ruang publik menampilkan narasi yang berbeda-beda bahkan terkadang berseberangan. 

Dibutuhkan kemampuan masyarakat untuk memverifikasi informasi, sehingga tidak terjebak pada informasi palsu atau hoax. Persepsi yang terbentuk di masyarakat berkaitan dengan wabah covid-19 memiliki linieritas dengan efektifitas penanganan pandemi.
 
Jaka Lelana, menanggapi hal ini sebagai sebuah tugas besar bagi para professional dalam memproduksi informasi yang tepat dan akurat, serta sosialisasi yang massif kepada masyarakat. 

Hal ini dilakukan sebagai pondasi dalam membentuk opini masyarakat, didasarkan pada data yang akurat. Media menyediakan diri sebagai parter pemerintah dalam menyebarkan informasi edukasi kepada masyarakat. Hal ini dapat dijadikan sebuah gerakan pada media.

Sementara, Nastain berpendapat bahwa pembentukan opini di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya latar belakang budaya masyarakat, nilai-nilai yang diyakini serta ada faktor pengalaman dan pengetahuan. Baginya setiap individu bertanggung jawab terhadap persepsi yang dibentuknya.

Kelas Online Fikomm Berbagi Ilmu seri ke-8 ini diharapkan masyarakat memiliki kemampuan untuk berperan dalam membentuk budaya media yang sehat. Salah satunya dengan memilah informasi sebelum disebarluaskan melalui media sosial. 

Kredibilitas sumber media menjadi prioritas dalam mencari informasi, khususnya terkait pandemic Covid 19. Bukan hanya memutus mata rantai penularan virusnya, namun menjadi tanggung jawab bersama untuk turut memutus informasi hoaxnya. (Jak)