kepala sekolah SMK Harus Seperti CEO Perusahaan

AKM • Tuesday, 30 Jun 2020 - 10:27 WIB

Jakarta- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim Mendorong pendidikan vokasi Indonesia semakin mumpuni, kuat dan menghasilkan talenta-talenta yang berdaya saing dan berkualitas tinggi.

“Lima tahun mendatang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak diminati oleh masyarakat. Maka itu, ribuan kepala sekolah dan guru  SMK diminta segera mempersiapkan diri meningkatkan 'pernikahan' dengan dunia usaha dan dunia industri atau DUDI,”  Kata Nadiem Anwar Makarim, dalam lokakarya peningkatan kualitas  kepemimpinanan kepala SMK di seluruh Indonesia secara virtual,

Menurut Mendikbud, kepala sekolah sebagai manajer pada satuan pendidikan, harus seperti CEO perusahaan, musti bisa mengelola sekolahnya dalam mencari dan mengembangkan peluang kerja sama dengan industri dan dunia kerja. “Guru-guru dan instruktur harus mau berlatih dan meningkatkan kompetensinya agar terus relevan dengan kompetensi yang digunakan dan dibutuhkan oleh industri dan dunia kerja,”. Jelas Nadiem

Ke depan, Nediem mengatakan, pendidikan vokasi Indonesia harus menjadi center of excellence di dunia yang kualitas lulusannya tidak diragukan. ‘Untuk mewujudkan hal ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki paket pernikahan massal yang harus diterapkan oleh seluruh SMK,” Ujarnya.

Berikut penekanan Mendikbud pada kepala sekolah, guru dan instruktur SMK:

1. Kurikulum disusun bersama industri di mana materi pelatihan dan 
sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di sekolah.

2. Guru tamu dari industri rutin mengajar di sekolah.

3. Program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik.

4. Komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.

5. Program beasiswa dan ikatan dinas bagi siswa.

6. Jembatan program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para guru.

7. Sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri, atau sertifikasi kompetensi. bagi lulusan diberikan oleh sekolah bersama industri.

8. Riset bersama, yaitu riset terapan dengan guru yang berasal dari kasus nyata di industri.

9. Berbagai kegiatan atau program 'pernikahan' lainnya.. (AKM)