Mensos Minta Pendamping Aktif Wujudkan Peserta Program Keluarga Harapan Bisa Mandiri

ANP • Monday, 29 Jun 2020 - 23:44 WIB

JAKARTA - Peran para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sangat strategis sebagai ujung tombak program serta mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tergraduasi dan segera bisa mandiri.

“Saya kira peran pendamping PKH sangat strategis dan wajar kami atas nama Kementerian Sosial menyampaikan penghargaan dan apresiasi, ” ujar Menteri Sosial Juliari P Batubara saat menyampaikan arahan melalui Video Conference (Vicon) dalam pembukaan Diklat P2K2/FDS PKH E-learning BBPPKS Yogyakarta di ruang rapat Mensos, Salemba, Jakarta, Senin (29/6/2020).

Dalam Vicon tersebut, Mensos didampingi oleh Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Syahabuddin dan diikuti 420 pendamping PKH dari tempat masing-masing. 

Dalam kesempatan itu, Mensos Juliari mengingatkan agar seluruh pendamping PKH agar fokus pada upaya pendampingan keluarga dan mengedukasi KPM agar mandiri. Selain itu, Pendamping dilarang memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

“Untuk kesekian kalinya, saya mengingatkan agar pendamping tidak memegang KKS dalam kondisi apapun, kecuali kondisi KPM tidak mampu atau tidak bisa mengoperasikan kartu itu, ” tandasnya.

Melalui Diklat pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) /Family Development Session (FDS) PKH diharapkan pendamping mampu mendorong pencapain target graduasi KPM PKH setiap tahunnya sesuai dengan parameter-parameter dari keluarga sejahtera.

“Saya minta Kabadiklitpensos mengkaji parameter-parameter graduasi KPM agar jelas target capaian graduasi setiap tahunnya, ” tandas Juliari.

Di tempat sama Mensos Juliari juga memberikan arahan dalam Diklat P2K2/FDS PKH E-learning BPPKS Padang diikuti 360 pendamping, seiring pandemi Covid-19 dan jumlah kemiskinan baru juga akan meningkat.

“Pendataan terhadap keluarga miskin baru harus dilakukan dengan lebih cermat agar program PKH tepat sasaran dan pendamping diharapkan dapat mengantarkan keluarga penerima manfaat agar dapat lebih sejahtera dan graduasi secara mandiri, ” ungkap Juliari.

Melalui Diklat P2K2/FDS tahun ini, diharapkan bisa berjalan dengan lancar dan apa yang disampaikan berguna bagi teman-teman pendamping semuanya.

Memasuki masa new normal atau kenormalan baru agar pendamping PKH tetap mematuhi protokol kesehatan saat melaksanakan tugas, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, tidak berkerumum, serta menjaga jarak. (ANP)