Survei: DKI Jakarta, Banten dan Jabar, Ketahanan Keluarga di Saat Pandemi Perlu Diperkuat

Mus • Saturday, 20 Jun 2020 - 09:40 WIB

Jakarta - Di saat pandemi covid-19  ketahanan keluarga di uji, khususnya yang tinggal di wilayah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Keluarga perlu mendapat perhatian, karena keluarga adalah institusi terkecil di masyarakat yang menjadi fondasi bagi ketahanan nasional dan negara. Bila ketahanan keluarga lemah, maka ketahanan nasional juga lemah.  

Ketahanan keluarga merupakan kemampuan sebuah keluarga dalam mengatasi permasalahan ancaman, hambatan dan gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar yang dapat mengakibatkan konflik dan perpecahan dalam keluarga, serta kemampuan keluarga dalam mengembangkan potensi anggota keluarga dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. 

Fenomena ini membuat akademisi Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana yang diketuai Muhammad Iqbal dan Adio Roebianto melakukan penelitian yang berjudul " Gambaran Tingkat Ketahanan Keluarga di Propinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat Saat Pandemi Covid-19".

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketahanan keluarga di provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat selama masa pandemi covid-19. Aspek ketahanan keluarga apakah yang paling rendah dan tinggi secara rata-rata dari tiap provinsi tersebut? Provinsi manakah yang memiliki ketahanan keluarga paling tinggi secara rata-rata diantara ketiga provinsi itu?

Survei yang dilakukan secara online saat PSBB berlangsung, mengambil populasi masyarakat dari wilayah provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling (convenient sampling) dengan total sampel sebesar 714 (n), Teknik analisa data yang digunakan yaitu statistika deskriptif dan uji beda mean (F-Test).

Instrument penelitian ini menggunakan 25 item skala ketahanan keluarga yang disusun penulis tahun 2019. Adapun dimensi ketahanan keluarga ini terdiri dari ketahanan fisik, psikis, ekonomi, social dan agama

Ketua Tim peneliti yang juga Dekan Fakultas Psikologi UMB, Muhammad Iqbal dan anggota Adiyo Roebianto, dalam rilisnya mengatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukan provinsi Jawa Barat memiliki skor ketahanan keluarga yang paling tinggi, diikuti Banten dan terakhir DKI Jakarta.

Secara keseluruhan DKI Jakarta memiliki ketahanan keluarga yang rendah dibandingkan Jawa Barat dan Banten. Meskipun demikian, secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan pada hampir semua aspek ketahanan keluarga. Secara umum masing-masing daerah memiliki kekuatan dan kelemahan dalam askpek ketahahan keluarga. 

Jawa Barat unggul dalam aspek ketahanan psikologis dan ketahanan agama, namun lemah dalam aspek ketahanan sosial. Banten kuat dalam aspek ketahanan fisik dan ekonomi, namun lemah dalam aspek ketahanan agama, sedangkan daerah DKI Jakarta kuat dalam aspek ketahanan sosial, namun lemah dalam aspek ketahanan fisik dan psikologis

Peneliti merekomendasikan pemerintah provinsi DKI Jakarta lebih memperkuat program bantuan ekonomi, kesehatan fisik, kesejahteran psikologis, akses layanan dan program kesehatan mental. Pemerintah provinsi Banten fokus pada program yang mampu meningkatkan ketahanan agama warganya, dan pemerintah provinsi Jawa Barat fokus pada kegiatan yang meningkatkan aspek ketahanan sosial bagi warganya. (Jak)