Mahasiswa UNS Torehkan Prestasi di Kancah Internasional

Mus • Tuesday, 9 Jun 2020 - 14:37 WIB

Surakarta - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Lima mahasiswa UNS mendapatkan Bronze Medal di Singapore International Invention Show 2020 pada Mei lalu. Mereka adalah Abyan Ajrurrafi Syauqi dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Muhammad Dani Mulyawan dari Prodi Statistika, Roisatul Khoiriyati dari Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Tasya Ayu Oktayana Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, dan Ananto Eko Pambudi Prodi Agribisnis Peternakan.

Abyan Ajrurrafi Syauqi mengaku sangat bersyukur dan senang karena berhasil membawa harum nama kampus di kancah internasional.

“Kami bersyukur sekali karena bisa andil dalam menyumbang prestasi dan membuktikan bahwa kami juga mampu mengharumkan almamater. Meskipun dengan kondisi yang terbatas di tengah pandemi seperti sekarang ini, kami sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk berprestasi. Jujur, ini menjadi salah satu mimpi saya sejak menjadi mahasiswa,” ungkap Abyan.

Proses pendaftaran dimulai sejak Februari secara daring, kemudian diumumkan pada 15 Mei melalui laman asianinvent.com. Inovasi yang mereka usung, yakni aplikasi dan boardgame carakan yang diharapkan dapat digunakan sebagai branding negara Indonesia serta melindungi budaya daerah. Carakan sendiri merupakan aksara tradisional berbahasa Jawa yang berkembang di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

“Carakan dikemas dalam dua jenis permainan yaitu dalam permainan papan dalam bentuk flash card dan aplikasi. Carakan dalam bentuk flash card dapat digunakan sebagai sarana berkumpul keluarga, media pembelajaran pada sekolah, dan sebagai boardgame untuk permainan bersama di tempat-tempat umum saat berkumpul dengan teman-teman. Bentuk kedua dari carakan ialah sebuah aplikasi permainan aksara Jawa yang memudahkan pengguna telepon genggam dalam belajar aksara Jawa,” jelas mahasiswa semester 6 tersebut.

Pada era modernisasi saat ini, branding yang biasa-biasa saja belum mampu meningkatkan minat masyarakat, oleh karena itu mereka menghadirkan aplikasi dan boardgame tersebut. Abyan berharap semoga pencapaian yang berhasil ditorehkan timnya mampu menjadi penyemangat bagi mereka maupun mahasiswa lain untuk dapat berkarya dalam kondisi apapun.

“Kami juga berharap melalui karya kami ini dapat membantu membumikan kembali aksara Jawa yang kini telah banyak ditinggalkan oleh anak muda. Selain itu harapan jangka panjangnya yakni aksara Jawa bisa menarik minat masyarakat internasional untuk mempelajarinya,” tutup Abyan. (Mus)