Pelaku Usaha Harus Bangkit Kembali di Tengah Covid-19

ANP • Sunday, 7 Jun 2020 - 20:36 WIB
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan didampingi Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengunjungi gudang distribusi produk untuk Sukabumi Mart (S-Mart) milik koperasi di Kelurahan GedongPanjang, Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat

Sukabumi - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengajak para pelaku usaha mikro dan kecil terdampak Covid-19 untuk bisa bangkit kembali. "Dalam kondisi pandemi Covid-19 kita memang harus mengutamakan keamanan dan kesehatan. Namun, juga harus tetap produktif, terutama bagi pelaku UMKM", tandas Prof Rully, saat membagikan bantuan 1000 masker dan paket sembako di Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (7/6). 

Prof Rully mengakui, kondisi usaha saat ini tengah mengalami penurunan. Oleh karena itu, dia mengajak pelaku usaha untuk kreatif dan berinovasi. Dicontohkan di Cianjur, para ibu yang memiliki usaha kuliner menyewa bersama satu tempat untuk berjualan produk makanan dan minumannya. "Saya kira, hal itu bisa diterapkan di Sukabumi", ucap Prof Rully.

Terlebih lagi, lanjut Prof Rully, sejak dulu daerah Tipar dikenal sebagai kawasan industri rumahan, yang dilakukan kaum perempuan. "Kami juga dari PT Permodalan Nasional Madani memberikan bantuan sarana Warung Kelontong bagi pelaku usaha rumahan di Tipar", kata Prof Rully yang juga Komisaris Utama PT PNM (Persero).

Tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali usaha rumahan milik masyarakat. "Ini merupakan program prioritas pemerintah, karena pemerintah bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat UMKM. Jadi, sangat tidak mungkin bila pemerintah tidak memperhatikan hal itu", tandas Prof Rully.

Prof Rully pun mengingatkan bahwa saat ini semuanya menderita akibat wabah Covid-19. "Oleh karena itu, ini momentum tepat untuk saling membantu dan peduli sesama", tukas Prof Rully.

Sementara itu, pembagian masker dilakukan karena masih banyak ditemui masyarakat maupun para pedagang yang tidak mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker. 

"Ini adalah bagian dari tanggungjawab kita bersama untuk memberikan kepastian dengan mengikuti protokol kesehatan. Masker ini wajib dipakai tidak bisa tidak, untuk kepentingan bersama," tegas Prof Rully.

Sukabumi Mart

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Sukabumi H Andri Setiawan Hamami mengungkapkan bahwa banyak hikmah yang didapat dari pandemi Covid-19, alias tidak semua terpuruk. Salah satunya, banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang beralih ke penjualan online. "Yang tadinya gaptek, sekarang ibu-ibu mampu berjualan secara online", kata Andri.

Bagi Andri, hal itu merupakan perubahan besar yang dilakukan pelaku UMKM di Sukabumi.

Selain itu, lanjut Andri, Pemkot Sukabumi memiliki program membangun Sukabumi Mart (S-Mart) sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap UMKM. "Bantuan Pemkot tidak hanya dalam bentuk bantuan tunai saja, tapi mendorong masyarakat menjadi anggota Koperasi S-Mart agar bisa mendapat SHU", jelas Wawalkot Sukabumi.

Pemkot Sukabumi mentargetkan satu kelurahan akan memiliki satu S-Mart dengan anggota sebanyak 1000 orang. "Pergudangan untuk distribusi produk ke S-Mart sudah siap, tinggal jalan", tegas Andri.

Untuk memuluskan langkah Koperasi S-Mart, Andri menjamin pihaknya tidak akan lagi mengeluarkan perijinan bagi usaha minimarket moderen. "Pemerintah akan terus memberdayakan usaha-usaha milik masyarakat dan koperasi", pungkas Andri. (ANP)