India Akhirnya Unlock

ANP • Sunday, 7 Jun 2020 - 12:00 WIB

NEW DELHI - India sejak 1 Juni 2020 -akhirnya- masuk ke era Unlock 1.0, setelah hampir 70 hari menjalani salah satu lockdown terbesar, terluas dan terketat di dunia. Memang Unlock 1.0 ini masih dilaksanakan bersamaan dengan lockdown 5.0 yang hanya berlaku terbatas di containment zone saja.

Pergerakan lockdown sbb:
- lockdown 25 March 2020 – 14 April 2020 (21 hari)
- Lockdown 2.0: 15 April 2020 – 3 May 2020 (19 hari)
- 3.0: 4 May 2020 – 17 May 2020 (14 hari)
- 4.0: 18 May 2020 – 31 May 2020 (14 hari)
- Akhirnya, Unlock 1.0, yg dijalankan bersama lockdown 5.0 (hanya di containment zone): 1 June 2020 – rencana smp 30 June 2020, ekonomi mulai berjalan kembali.

Unlock 1.0
Rencananya Unlock ini akan 3 tahap. Sekarang (1.0) toko mulai buka, bis kota beroperasi dll, Mall akan mulai buka 8 Juni (begitu juga restoran dan tempat ibadah), lalu MRT dst. Tahap 2.0 sedang dibicarakan apakah sekolah akan dibuka (banyak tentangan spt juga di Indonesia) dan Unlock 3.0 (katanya sebelum Agustus) adalah tahap paling penting untuk saya karena penerbangan internasional akan dibuka kembali.

Kasus terus meningkat
Sebenarnya kasus masih terus meningkat. Lockdown pertama bermula 25 Maret, waktu itu jumlah kasus COVID-19 di India 606 orang. Lalu 14 April 

kasusnya jadi 10.815 orang dan dilanjutkan lockdown tahap ke dua,2.0. Pada 3 Mei akhir lokcdown 2.0 jumlah kasus adalah 40.263.  Akhir lockdown 3.0 kasusnya sudah 90.927, dan akhir 4.0 (bersamaan dengan Unlock 1.0) kasusnya sudah  190. 535. Memang meningkat terus, India skrg peringkat ke 6 dunia menggantikan Italia, hanya angka kematian memang relatif rendah, sekitar 2,7%. Kalau 6 Juni Indonesia melaporkan 993 kasus baru dalam 24 jam (hampir 1000), maka India melaporkan 9887 (hampir 10 000). Tapi memang India sdh melakukan test lebih dari 4,5 juta (lebih dari 3000 test/1 juta penduduk), atau lebih dari 100 000 per harinya sejak tanggal 20an Mei yl, dan ini dapat jadi salah satu alasan peningkatan kasus yang dilaporkan. Data lain, doubling time pada pertengahan Mei jadi 12 hari, jauh lebih baik dari awal lockdown yg angkanya 3 - 4 hari.

Tidak mudah
Dampak sosial ekonomi lockdown tentu cukup besar. Selama April diperkirakan 122 juta orang kehilangan pekerjaan di India. GDP India kehilangan 320 milyar dolar pada waktu 40 hari lockdown, sekarang tentu lebih besar lagi.

Jadi, keputusan melonggarkan lockdown memang tidak mudah. Berita di media “Top WHO expert's (from Geneve) warning: India faces risk of coronavirus explosion” yg a.l berisi: “measures taken in India such as the nationwide lockdown have had an impact in slowing transmission but the risk of an increase in cases looms as the country opens up”. Mudah2an tidak demikian adanya.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Mantan DirJen P2P & Mantan Ka Balitbangkes, Kementerian Kesehatan. Kini Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, berkedudukan di New Delhi