Fenomena Langka, Pari Manta Muncul Di Perairan Pulau Tunda

ANP • Wednesday, 3 Jun 2020 - 10:37 WIB

JAKARTA  - Pari manta sebagai jenis ikan berukuran besar, kerap dicari dan mengundang penasaran para penyelam. Belum lama ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menerima laporan munculnya seekor pari manta di sekitar perairan Pulau Tunda, Serang, Banten, pada Minggu (31/05). Peristiwa ini dilaporkan dan direkam melalui ponsel Aimanudin, seorang pemandu wisata di Pulau Tunda.

Menanggapi hal tersebut, Dirjen PRL Aryo Hanggono menjelaskan kemunculan pari manta di sekitar Pulau Tunda merupakan fenomena langka.  Pari manta merupakan spesies kharismatik yang umumnya ditemukan di perairan karang, gosong karang atau di dekat gunung-gunung karang.

“Di Indonesia sering ditemukan di perairan karang yang masih relatif baik dan belum banyak terganggu oleh aktivitas penangkapan, seperti di Pulau Weh-Aceh, Nusa Penida-Bali, Raja Ampat-Papua Barat, Pulau Komodo-NTT, Derawan-Kaltim, dan Teluk Cenderawasih-Papua,” jelas Aryo di Jakarta (03/06).

Aryo menambahkan, sebagai aset wisata bahari, pari manta termasuk jenis ikan yang terancam punah.  Lembaga konservasi dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah menempatkan pari manta dalam kelompok vulnerable. Pari manta juga termasuk dalam daftar apendiks II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).

“Sebagai langkah antisipasi, KKP melalui Kepmen KP Nomor 04 Tahun 2014 telah menetapkan sebagai jenis ikan yang dilindungi penuh,” pungkas Aryo.

Sementara itu, Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, Syarif Iwan Taruna Alkadrie melaporkan Pari manta jenis manta oseanik (Mobula birostris) dengan lebar tubuh mencapai 1,8 meter dan berat sekitar 25 kilogram awalnya ditemukan oleh nelayan yang sedang memancing menggunakan kapal kecil tak jauh dari pantai Pulau Tunda.

"Ini merupakan fenomena baru, dan belum pernah ditemukan di sekitar Pulau Tunda. LPSPL Serang rutin melakukan monitoring habitat karang di Pulau Tunda sejak 2017, namun belum pernah kita temukan spesies ini," ungkap Iwan.

Nelayan yang pada saat kejadian berada di lokasi menuturkan bahwa pari manta ditemukan berenang menghampiri kapal nelayan dalam kondisi lemas, mereka menduga pari manta sedang kurang baik kesehatannya, dengan ketidaktahuan nelayan tersebut bahwa pari manta adalah salah satu biota laut dilindungi, akhirnya mencoba menaikan pari manta ke atas kapal dan membawanya ke pantai.

Beruntung, Aimanudin dan tim yang pada saat kejadian berada di lokasi menghampiri nelayan tersebut dan langsung melakukan pengecekan. “Kondisinya masih hidup tetapi ditemukan luka memar di bagian mata sebelah kiri dan mulut bagian luar,” ungkap Aimanudin.

“Kami meminta nelayan untuk segera melepaskan kembali dan menggiring pari manta berenang hingga ke tengah laut,” tandasnya. (ANP)