Ekspor 1.2 Ton Buncis ke Singapura, Petani Sukses Ini Raup Untung Hingga Rp300 Juta Sebulan

FAZ • Tuesday, 2 Jun 2020 - 03:13 WIB

Bandung Barat – Ditengah pendemi Covid-19 dan saat orang kesulitan mendapatkan penghasilan karena tidak bekerja atau hanya hanya di rumah saja, sekelompok petani di Desa Cibodas, Lembang Bandung Barat, Jawa barat Justru mengekspor hasil sayuran mereka ke Singapura.

Ekspor sayuran ke Singapora ini berupa sayuran Impor yang ditanam oleh petani Cibodas di Kawasan lembang. Sayuran berupa _Buncis French bean_ atau _baby buncis_ di tanam oleh kelompok tani Macakal.

_Baby buncis_ ini dikembangkan oleh petani dengan mengembangkan pengelolaan holtikultura berbasis _diferensiasi advantage,_ berbeda dengan pola menanam tananan konvensional seperti cabe, tomat atau sayuran lokal lainnya.



Inovasi dan terobosan menanam sayuran inilah yang kemudian mampu meyakinkan _buyer_ dan _market,_ sehingga produk _baby buncis_ ini bisa di ekspor ke singapura dan memasok ke sejumlah supermarket modern di Jakarta dan bandung, dengan harga jual 18.000 per kilogram.

Sebanyak 1,2 ton _Baby Buncis_ yang dihasilkan selama sepekan, rutin diekspor ke Singapura. Buncis ekspor ini berasal dari lahan seluas 22 hektare yang dikelola kelompok tani Macakal, Lembang atau sekitar 140 petani.

 



Berkat kegigihan mereka, saat ini, Kelompok Tani Macakal bisa meraup omzet hingga Rp 200 sampai Rp300 juta per bulannya.

Menurut Ketua Kelompok Tani Macakal, Triana andri, selain singapura dalam waktu dekat juga ada permintaan ekspor ke Jeddah Arab Saudi dan Brunei Darussalam, untuk itu kelompok taninya berencana memperluas lahan pertanian _baby buncis_ guna memenuhi permintaan tersebut.

“Mayoritas petani di Macakal merupakan petani milenial. Kita ingin anak-anak muda di Lembang lebih ekspansi ke pekerjaan di sektor pertanian, sehingga bisa lebih sejahtera,” tandas Triana.

Semakin menyempitnya lahan di kawasan Desa Cibodas akibat pembangunan vila dan resort di kawasan ini tak menyurutkan para petani muda untuk patah semangat.

Mereka justru kian berprestasi saat mampu berkreasi menjadikan lahan mereka yang minim menghasilkan produk yang maksimal,

Setidaknya kelompok Tani Macakal di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Bandung Barat telah menjadi pahlawan. Karena mereka telah ikut menyumbangkan devisa bagi negara.

“Ini tantangan buat kami, disaat semakin banyak lahan beralih fungsi menjadi bangunan kita ingin produktifitas hasil panen kita terus meningkat. Selain itu, kita juga mulai melakukan pengembangan di luar Lembang,” ungkap Triana.

Selain menanam _baby buncis,_ kelompok tani Macakal juga menanam tanaman import lainnya seperti tomat Cery, bayam kenzo yang juga dipasok ke pasar modern.