Ini Penjelasan Dirut TVRI Iman Brotoseno Soal Cuitan 'Bokep' yang Kembali Viral

FAZ • Friday, 29 May 2020 - 16:02 WIB

JAKARTA  - Iman Brotoseno menanggapi kontroversi usai dipilih menjadi direktur utama (dirut) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI. Iman langsung menanggapi soal dirinya yang pernah menjadi kontributor majalah Playboy Indonesia.

Iman menyebutkan, memiliki latar belakang perkerjaan yang beragam yaitu dari pekerja seni – sutradara film, penulis, fotografer. Dengan beragam latar belakang itulah, membuatnya memiliki cara pandang dan bersikap yang mungkin bagi sebagian orang dapat dinilai berbeda.

"Banyak tulisan-tulisan saya di blog pribadi atau majalah yang bisa menunjukan siapa saya. Mulai dari topik kebangsaan, sejarah, alam, fotografi, masalah aktual (current issue), politik, budaya juga agama Islam," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Dalam rentang 2006–2008, Iman mengungkapkan, sering menjadi kontributor foto dan artikel tentang penyelaman di berbagai majalah, termasuk di Playboy Indonesia. Dia mengaku, tulisannya hanya 1 kali dimuat yakni pada edisi September 2006 dengan judul "Menyelam di Pulau Banda".

"Tulisan ini fokus mengulas wisata bahari dan sama sekali tidak ada unsur pornografi," ucapnya.

Majalah tersebut, menurut Iman, sangat berbeda dengan versi di luar negeri. Dia mengungkapkan, banyak penulis juga mengisi majalah tersebut dan banyak tokoh nasional juga yang diwawancara di Playboy Indonesia.

"Tentunya hal ini tidak menghilangkan integritas penulis dan tokoh yang bersangkutan, karena substansinya tidak terkait pornografi," ujarnya.


Iman mengatakan, sikap Dewan Pers ketika itu tegas menolak menyebutkan majalah Playboy Indonesia melanggar pasal pornografi. Sikap itu terkait putusan MA yang memvonis Erwin Arnada sebagai Pemred majalah Playboy Indonesia pada 2010.

"Bahkan Dewan Pers menilai, putusan tersebut merupakan bentuk kriminalisasi pers," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW mengkritik pemilihan Iman Brotoseno sebagai dirut TVRI. Pangkal kritik itu karena Iman pernah menjadi kontributor majalah Playboy Indonesia.

(Inews.id)