Jumlah Kematian dan Penularan Covid-19 Tinggi, PSBB Surabaya Raya tak Maksimal

Mus • Friday, 8 May 2020 - 09:44 WIB

Surabaya - Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sudah berjalan 10 hari, sejak 28 April lalu di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Sayangnya, hasil PSBB sejauh ini belum maksimal. Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid 19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, secara umum pelaksanaan PSBB tidak bisa disebut gagal atau berhasil, mengingat ada beberapa parameter yang belum menunjukkan signifikasi penurunan seperti yang confirm atau positif dan angka kematian.

"Sejauh ini angka kematian dan pertambahan positif covid masih tinggi. Khususnya di Surabaya. Sementara itu menjadi parameter sukses dan tidaknya PSBB," ujar dr Joni dalam konperensi pers semalam di Gedung Negara Grahadi.

Menurut dokter yang juga menjabat Dirut RSUD Sutomo, kondisi ini terjadi karena  tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dalam upaya mencegah penularan Covid 19, yang di Surabaya masih sangat tinggi.

"Pola perilaku masyarakat bisa anda lihat. Protokol kesehatan yang harus dijalankan tidak dilakukan secara disiplin, seperti menjaga jarak, menggunakan masker maupun tidk keluar rumah. Semua tidak dilalukan secara maksimal. Akhirnya ya seperti ini, PSBB tak maksimal," lanjut dokter yang gemar olahraga bulutangkis tersebut.

Pelaksanaan PSBB tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. dr Joni menambahkan bahwa semua harus terlibat, terutama masyarakat. Tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah dan PSBB sukses.

"PSBB tidak mungkin dilaksanakan sendiri oleh pemerintah. Masyarakat harus terlibat. Namun apa ada kondisinya seperti ini. Ini saya sampaikan berdasarkan kajian ilmiah  dan tidak ada kaitan secara politis," lanjut dr Joni.

Sementara untuk wilayah lain yaitu Sidoarjo dan Gresik menurut dr Joni, kurvanya mulai melandai dan stagnan. Hal ini menjadi tanda bahwa pelaksanaan PSBB di daerah tersebut membawa hasil nyata. Hal ini tidak lepas dari upaya maksimal pemerintahnya dan peran aktif masyarakat

"Alhamdulilah untuk Sidoarjo dan Gresik, PSBB relatif membawa hasil. Kerja keras pemdanya luar biasa lebih tinggi dari penambahan dan penularan covid. Bisa anda liat kurvanya mulai melandai. Sementara untuk Surabaya harus kerja lebih keras lagi agar bisa ada hasil maksimal dari penerapa PSBB.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak membantah jika PSBB di Surabaya Raya gagal. Menurut mantan Bupati Trenggalek tersebut, PSBB membawa hasil dan prosesnya masih berjalan sampai dengan 11 Mei mendatang.

"Saya kira PSBB ini tidak gagal. Banyak hal yang telah dicapai. Namun demikian proses masih berjalan hingga 11 Mei mendatang. Semoga semuanya bisa lebih baik lagi. Partisipasi aktif masyarakat harus ditingkatkan dan upaya penularan harus dicegah semaksimal mungkin," ujar Emil.

Terkait kemungkinan memperpanjang PSBB, Emil mengatakan, masih akan dievaluasi sejauh mana hasil yang sudah didapatkan saat ini. Apakah cukup signifikan dengan penurunan pasien covid 19 atau tidak.

"Kita lihat nanti ya, kan masih ada evaluasi bersama dengan daerah yang menerapkannya," pungkas Emil. (Hermawan)