Ada COVID-19 dalam Air Mani Pria yang Terinfeksi

Mus • Friday, 8 May 2020 - 09:34 WIB
(AFP/Alissa Eckert/Centers for Disease Control)

London, Inggris – Peneliti Cina yang menguji sperma laki-laki yang terinfeksi Covid-19 menemukan bahwa sebagian kecil dari mereka memiliki virus corona baru dalam air maninya. Hal ini membuka peluang kecil bahwa penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Demikian kata para ilmuwan pada Kamis (7/5).

Dilansir Reuters, Jumat (8/5), sebuah studi yang dilakukan oleh para dokter di Rumah Sakit Kota Shangqiu di Cina terhadap 38 pasien pria yang dirawat akibat penyakit itu menemukan bahwa enam dari mereka, atau 16%, diuji positif mengandung SARS-CoV-2 dalam air maninya.

Para peneliti mengatakan bahwa meskipun ini baru temuan awal dan hanya sedikit yang terinfeksi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah penularan secara seksual cukup berperan dalam penyebaran pandemi Covid-19.

“Studi lebih lanjut diperlukan yang berkenaan dengan informasi rinci mengenai penumpahan virus, waktu bertahan hidup, dan konsentrasinya dalam air mani,” tulis tim itu dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open.

“Jika dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual ... (maka hal itu) mungkin menjadi bagian yang penting untuk pencegahan,” kata mereka, “terutama mengingat kenyataan bahwa SARS-CoV-2 terdeteksi dalam air mani pasien yang sudah sembuh.”

Pakar independen mengatakan temuan ini menarik namun harus dilihat dengan hati-hati, dan harus mempertimbangkan penelitian kecil lain yang belum menemukan virus corona baru di dalam sperma.

Sebuah studi kecil lain sebelumnya terhadap 12 orang pasien Covid-19 di Cina pada Februari dan Maret lalu, menemukan bahwa semua pasien itu diuji negatif untuk deteksi SARS-CoV-2 dalam sampel air maninya.

Allan Pacey, seorang profesor andrologi di Universitas Sheffield di Inggris, mengatakan studi tersebut tidak boleh dilihat sebagai sebuah kesimpulan, sebab ada beberapa kesulitan teknis dalam pengujian air mani untuk deteksi virus. Ia mengatakan temuan SARS-CoV-2 dalam sperma tidak menunjukkan apakah virus itu aktif dan mampu menyebabkan penularan.

“Namun demikian, kita tidak perlu heran bila virus yang menyebabkan COVID-19 ditemukan dalam air mani beberapa pria, karena ini juga terjadi pada banyak virus lain seperti Ebola dan Zika,” katanya.

Sheena Lewis, seorang profesor kesehatan reproduksi di Universitas Belfast di Queen, menekankan bahwa ini adalah “studi yang sangat kecil” dan sesuai dengan penelitian kecil lainnya yang menunjukkan rendahnya atau tidak ada SARS-CoV-2 dalam uji sampel air mani. (lic)