Airbnb Memangkas Staf untuk Keluar dari Krisis Pandemi

Mus • Wednesday, 6 May 2020 - 11:44 WIB
Airbnb memangkas 1.900 pekerjanya di seluruh dunia untuk mengatasi dampak pandemi terhadap industri perjalanan. (AFP/Joel Saget)

San Francisco, AS - Platform berbagi-rumah Airbnb, Selasa (5/5), mengatakan akan memangkas seperempat tenaga kerjanya – sekitar 1.900 orang – seiring dengan pandemi virus corona yang menghancurkan industri perjalanan.

Dilansir AFP, Rabu (6/5), Co-founder & CEO Airbnb Brian Chesky menyatakan dalam sebuah unggahan di blog bahwa pemangkasan ini diperlukan agar perusahaan yang berbasis di San Francisco, AS, itu bisa bertahan sampai orang-orang mulai melakukan perjalanan baru.

“Kita secara kolektif sedang menghadapi krisis yang paling mengerikan sepanjang hidup, dan ketika semakin terungkap, perjalanan global terhenti," kata Chesky.

Airbnb menjelaskan bahwa pihaknya akan mencoba meringankan para pekerja yang diberhentikan, dengan memberikan sejumlah kompensasi termasuk asuransi kesehatan selama 12 bulan.

Menurut Chesky, PHK akan diberlakukan di seluruh operasional perusahaan secara global, sembari menyesuaikan strategi bisnis agar lebih fokus dan kembali pada “akar” Airbnb yaitu platform berbagi rumah dan pengalaman lokal.

“Semua tim di Airbnb akan terkena dampak,” katanya.

“Banyak tim akan dikurangi jumlahnya berdasarkan seberapa baik kemampuan mereka memetakan arah bisnis Airbnb ke depan.” 

Airbnb menambahkan, pihaknya akan memangkas investasi dalam transportasi, hotel atau usaha lain yang tidak secara langsung mendukung para host (tuan rumah) yang rumahnya terdaftar di platform perusahaan.

Pada April lalu, Airbnb mengumumkan telah mengambil investasi baru senilai satu miliar dolar AS untuk bertahan dan, diharapkan, berkembang dalam industri perjalanan yang telah berubah akibat pandemi virus corona.

Dana segar akan memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam “komunitas tuan rumah” dan pengalaman lokal yang disediakan bersama dengan tinggal di rumah, kata Chesky pada saat pengumuman investasi itu.

Airbnb berencana untuk fokus terutama pada layanan menginap jangka panjang, mulai dari siswa yang membutuhkan tempat tinggal hingga pekerja jarak jauh, untuk menjawab adanya peningkatan permintaan seiring dengan banyaknya orang yang melakukan isolasi mandiri selama pandemi.

Perusahaan baru-baru ini mengumumkan “protokol” pembersihan baru untuk meyakinkan para pelancong. Airbnb juga membantu tuan rumah yang mengalami kerugian finansial setelah tamu-tamu membatalkan rencana perjalanan mereka. (lic)