Seorang Pekerja Kemanusiaan Medicins Sans Frontieres di Nigeria Meninggal Akibat COVID-19

Mus • Monday, 20 Apr 2020 - 21:09 WIB
Pekerja kemanusiaan Medicins Sans Frontieres di Yaounde, Kamerun April 2020 - MSF

Borno, Nigeria – Seorang pekerja bantuan untuk lembaga kemanusiaan Medicins Sans Frontieres (MSF) meninggal di negara bagian Borno, wilayah timur laut Nigeria, pada Minggu (19/4) akibat Covid-19. Ini adalah kasus pertama yang diketahui terjadi di Borno, pusat konflik jihad yang telah meluluhlantakkan wilayah itu selama lebih dari satu dekade.

Dilansir The Guardian, Senin (20/4), MSF dalam pernyataan resminya hari ini menyatakan bahwa seorang pekerjanya, yang identitasnya tidak dibuka, dinyatakan positif dalam tes post-mortem. MSF mengatakan timnya “telah memperkuat langkah-langkah pencegahan infeksi, fasilitas kebersihan, pengendalian infeksi dan ruang isolasi”.

Pihak otoritas sekarang sedang bekerja untuk melacak riwayat kontak dan mengurangi penyebaran virus dalam salah satu peristiwa krisis kemanusiaan terburuk di dunia ini.

Menurut Badan Pangan Dunia (WFP), hampir dua juta orang mengungsi di wilayah timur laut Nigeria, dan hampir tiga juta orang sangat membutuhkan bantuan makanan. Beberapa organisasi kemanusiaan beroperasi di wilayah tersebut dan menyalurkan bantuan penting yang sangat dibutuhkan warga. Pemberontakan yang terjadi bertahun-tahun telah menghancurkan jutaan layanan utama yang diandalkan di wilayah itu, termasuk sistem kesehatannya.

Pada Minggu (19/4) malam, PBB mengatakan prioritas utama adalah mengurangi konsentrasi warga di kamp-kamp pengungsian, tempat ratusan ribu orang hidup dalam kondisi yang jorok dan tidak dapat kembali ke rumah mereka. Namun ini menjadi tantangan besar karena banyak daerah di Borno dan di wilayah timur laut yang masih tidak aman, dan diperburuk dengan penarikan tentara baru-baru ini ke tempat yang disebut kamp raksasa. 

Setelah serangan tanpa henti oleh para jihadis, tentara dipindahkan untuk mempertahankan wilayah mereka tetapi sejumlah LSM di wilayah tersebut mengatakan bahwa hal itu justru membuat banyak kota menjadi lebih rentan terhadap pemberontak.

Ada 627 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Nigeria, negara dengan populasi terbesar di Afrika dengan 200 juta penduduk. Namun jumlah kasus harian secara bertahap meningkat semakin cepat, dengan 86 kasus baru yang dilaporkan kemarin. Pihak berwenang Nigeria sendiri baru menguji sekitar 7.000 orang. (lic)