Myanmar Akan Bebaskan 25.000 Tahanan di Tengah Kekhawatiran Pandemi COVID-19

Mus • Friday, 17 Apr 2020 - 16:36 WIB
Presiden Myanmar Win Myint/AFP

Naypyidaw, Myanmar – Lebih dari seperempat populasi penjara Myanmar akan dilepaskan, demikian Kantor Presiden Myanmar mengumumkan Jumat (17/4), di tengah seruan yang berkembang terkait kondisi penjara yang penuh sesak dan ketakutan akan Covid-19 yang mencengkeram negara itu.

Dilansir The Guardian, Jumat (17/4), pemerintah Myanmar memberikan amnesti tahunan kepada 25.000 tahanan bertepatan pada libur Tahun Baru April. Angka ini adalah jumlah terbesar yang pernah dicatat.

Sejauh ini Myanmar secara resmi telah mengonfirmasi 85 kasus Covid-19, termasuk empat kematian, tetapi para ahli mengkhawatirkan jumlah sebenarnya jauh lebih banyak karena rendahnya angka yang diuji.

Negara itu menetapkan status lockdown secara nasional dan ada desakan dari publik untuk membebaskan narapidana dari apa yang disebut oleh Human Rights Watch (HRW) sebagai penjara yang “sangat penuh sesak dan tidak bersih”.

Pembebasan akan segera dimulai, menurut seorang perwira senior departemen penjara di ibukota Myanmar, Naypyidaw, kepada AFP tanpa memberikan rincian lebih lanjut. (lic)