Jakarta - Penanganan pandemi virus corona (Covid-19) harus melibatkan semua sektor publik. Sebagai institusi yang menggelar kegiatan belajar dan mengajar, lembaga pendidikan tingkat tinggi juga perlu terlibat untuk mengontrol situasi pandemi. Upaya ini pun juga sudah dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta. Dalam Video Conference yang diselenggarakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, dipaparkan apa saja inovasi dan kontribusi yang dilakukan PTS dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

“Tidak sedikit diantara perguruan tinggi melakukan kegiatan baik yang kegiatan sosial maupun kegiatan ilmiah untuk membantu atau berkontribusi dalam penangana covid 19” Ujar Dr. M. Samsuri, Sekretaris/Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah III.

Inovasi dan kontribusi dari PTS tersebut direalisasikan dalam beberapa bentuk. Memproduksi sekaligus memberikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat, memproduksi APD untuk disumbangkan kepada tenaga medis, menggalakkan online learning, hingga membuat Satgas untuk memberikan penyuluhan kepada sivitas kampus.

Menurut rektor Institut Teknologi & Kesehatan Jakarta, inovasi-inovasi tersebut akan dilanjutkan meskipun pandemi virus corona berakhir nantinya. “Dengan adanya covid-19 justru telah banyak memberik kami ide untuk melakukan riset dan kerjasama dengan industri. Tentunya kami tidak akan hanya melakukan inovasi dalam situasi pandemi ini dan kita akan lanjutkan” Ucap Prof. Dr. Eddy Yusuf, Rektor Institut Teknologi & Kesehatan Jakarta.

Video Conference ini dihadiri oleh perwakilan dari 15 PTS di Jakarta. PTS tersebut ialah Universitas Sahid, Universitas Esa Unggul, Universitas Pelita Harapan, Universitas Tarumanagara, Universitas Budi Luhur, Universitas Gunadarma, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Institut Teknologi Perusahaan Listrik Negara, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Akademi Refraksi Optisi Leprindo Jakarta, Universitas Tarumanagara, Institut Sains Dan Teknologi Al-Kamal, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Al Azhar, dan Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta.

(Far)