PM Jepang Didesak Bagikan Dana Tunai Pandemi untuk Seluruh Warga Negara

• Wednesday, 15 Apr 2020 - 17:32 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (Reuters/Tomohiro Ohsumi)

TOKYO, JEPANG – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendapat tekanan untuk mengambil langkah lebih berani demi mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Permintaan datang dari sejumlah mitra politiknya untuk membagikan lebih banyak uang kepada lebih banyak warga.

Pemerintah Jepang mengumumkan paket stimulus senilai hampir US$ 1 triliun pekan lalu termasuk bantuan tunai 300.000 yen (US$ 2.800 atau sekitar Rp 43 juta rupiah), tetapi hanya untuk rumah tangga yang pendapatannya dinilai terdampak Covid-19.

Dilansir Reuters, Rabu (15/4), desakan meningkat agar pemerintah Jepang menyalurkan lebih banyak bantuan, termasuk bantuan tunai kepada semua warga, seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah di sejumlah negara lain seiring dengan Covid-19 yang menghancurkan ekonomi di seluruh dunia.

Natsuo Yamaguchi, Kepala Partai Komeito – mitra junior dalam pemerintahan koalisi – mendesak pemerintahan Abe untuk menyalurkan dana tunai sebesar 100.000 yen (US$ 935 atau Rp 14,5 juta) kepada setiap warga negara.

“Pandemi ini menimbulkan dampak yang sangat dalam terhadap aktivitas sosial dan ekonomi. Saya sudah mendesak Perdana Menteri untuk mengambil keputusan dan mengirim pesan solidaritas yang kuat kepada publik,” kata Yamaguchi kepada wartawan setelah bertemu Abe pada Rabu (15/4).

“Penting untuk bertindak secepat mungkin," katanya.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan permintaan Yamaguchi setelah meloloskan anggaran tambahan tahun ini melalui parlemen.

Seruan ini bukan yang pertama.

Selasa (14/4), Toshihiro Nikai, anggota penting di Partai Demokrat Liberal tempat Abe bernaung, menyerukan agar pemerintah menyusun anggaran tambahan kedua untuk mendanai bantuan tunai 100.000 yen bagi setiap warga negara.

Pejabat pemerintah sebelumnya mengesampingkan opsi untuk menyalurkan bantuan tunai kepada seluruh lapisan masyarakat, dengan alasan bahwa bantuan yang spesifik bagi rumah tangga berpenghasilan rendah yang paling terpukul oleh wabah adalah cara penggunaan dana pajak yang lebih efektif.

Pemerintahan Abe sendiri sedang berupaya meloloskan anggaran tambahan senilai 16,8 triliun yen di parlemen pada akhir bulan ini sebagai bagian dari dana paket stimulus.

Menurut lembaga penyiaran publik NHK, Jepang mencatat 8.191 kasus terinfeksi Covid-19 dengan 162 kematian pada Rabu (15/4), belum termasuk kasus di kapal pesiar yang dikarantina Februari lalu. (lic)