Kolaborasi Peneliti Hasilkan Robot Sterilisasi dan Disinfeksi Ruang Isolasi Medis Pasien Covid-19

• Sunday, 12 Apr 2020 - 13:56 WIB

Bandung - Sebagai wujud kontribusi melawan wabah Covid-19, para peneliti tanah air sukses merancang Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR),  sebuah sistem yang integral dengan memfungsikan mobile robot sebagai alat sterilisasi dan desinfeksi ruang isolasi medis pasien Covid-19. Alat ini memanfaatkan sinar ultraviolet tipe C atau disingkat dengan UVC pada panjang gelombang 254nm. AUMR yang dibuat oleh Telkom University (Tel-U) ini merupakan hasil kolaborasi antara para peneliti di universitas tersebut dengan para peneliti dari Balai Pengembangan Instrumentasi (BPI) dan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Irwan Purnama menjelaskan, sistem UVC yang digunakan adalah UVC dengan panjang gelombang 254nm. Panjang gelombang ini mendekati panjang gelombang gemirsidal puncak yaitu 262nm, di mana ukuran tersebut adalah yang paling mematikan untuk virus.

“Kegunaan UVC adalah untuk inaktivasi microba khususnya virus. Keunggulan penggunaan UVC adalah sterilisasi dan desinfeksi yaitu tidak meninggalkan residu,” terangnya saat diwawancarai pada Jum’at (10/4) lalu.

“Seperti halnya penggunaan kimia basah sehingga akan sangat cocok digunakan di ruang isolasi, UVC diharapkan bisa meng-inaktivasi virus yang menyebar dalam bentuk aerosol di udara, droplet atau yang menempel pada permukaan benda pada peralatan medis di ruangan isolasi tersebut,” jelas Irwan.

Irwan juga menyebutkan, pemanfaatan AUMR bukan untuk level masyarakat (rumah tangga), bahkan untuk pengoperasiannya di rumah sakitpun, ruang harus bebas dari manusia.

“Bila ada tenaga medis atau pasien di dalamnya harus terlindungi dari paparan UVC. UVC bisa menyebabkan kanker kulit atau katarak pada mata dalam jangka panjang. Karena itu, kami menggabungkan UVC dengan mobile robot ini untuk menghindari peran manusia dalam proses sterilisasi tersebut,” paparnya.

Idealnya, Irwan menyebutkan, UVC yang dibawa oleh AUMR ini bisa mensterilisasi dirinya sendiri dari paparan virus selama proses sterilisasi itu berlangsung. “Tapi sampai saat ini kita belum melakukan pengecekan bagianblankspot di AUMR yang tidak terkena cahaya sinar UVC yang dibawanya,” ungkapnya.

Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Ratih Asmana Ningrum menyebutkan satuan kerjanya berperan untuk uji efektivitas robot sebagai sterilizer. Proses pengujian alat dilakukan di laboratoroum BSL-3 di Cibinong.

Mengenai teknis pengujian alat, Ratih menjelaskan pihaknya menguji kemampuan robot untuk mensterilisasi ruangan. "Untuk tahap awal, kami menguji dulu kemampuannya terhadap bakteri, jadi akan dibandingkan jumlah bakteri sebelum dan sesudah penyinaran," jelasnya.

Pengujian dilakukan di beberapa tipe ruangan : yakni ruangan tekanan positif (seperti ruangan operasi), ruangan tekanan negatif (ruangan isolasi) dan ruang umum.

Sebagai informasi, peran Tel-U dalam  pengembangan AUMR ini, selain dalam bidang pendanaan adalah membuat platform mobile robotyang sudah siap diintegrasikan dan digunakan, laboratorium pembuatan prototipe, dan SDM yang membantu pembuatan prototipe tersebut.