Akibat Corona, Hewan-hewan di Kebun Binatang Juga Merasa Bosan

Faraz • Friday, 3 Apr 2020 - 14:49 WIB
GETTY IMAGES

Dunedin - Kebijakan lockdown dan social distancing di berbagai negara membuat banyak dari kita harus tetap berada di rumah. Berbagai aktifitas pun dilakukan agar dapat memerangi rasa bosan. Mulai dari membaca buku, menonton film, atau bahkan membuat unggahan-unggahan di media sosial.

Kebosanan akibat lockdown dan social distancing ternyata tidak dirasakan manusia saja. Hewan sosial seperti gorilla, burung kea, berang-berang dan meerkat mulai merindukan keberadaan manusia yang biasa mengunjungi mereka di kebun binatang. Seperti yang terjadi di Kebun Binatang Orana, di Christenchurch, Selandia Baru.

Dilansir dari The Guardian (02/04/2020), penjaga kebun binatang di Orana mengamati banyak hewan langka dan terancam punah merindukan perhatian pengunjung, dan terus muncul di tempat acara "bertemu manusia" harian mereka - meskipun tidak ada pengunjung yang menonton mereka lagi.

Kebun Binatang Orana merupakan rumah dari 400 lebih hewan. Penjaga kebun binatang melakukan berbagai tindakan untuk mencegah para satwa kebingungan, karena rutinitas bertemu dengan pengunjung yang biasanya dilakukan tiba-tiba terhenti.

"Pengunjung memberikan stimulasi kehidupan yang hebat bagi hewan-hewan itu. Beberapa hewan sosial kita, seperti burung kea, berpikir ada yang aneh" kata Hawke, salah satu penjaga kebun binatang Orana.

Penjaga kebun binatang terpaksa bekerja lebih keras untuk menghibur para satwa di kebun binatang, termasuk menemani llama berjalan, menyemprot parfum dan cologne di sudut-sudut tersembunyi untuk menggugah rasa ingin tahu singa, dan memainkan suara-suara tidak biasa untuk memerangi kebosanan burung kea.

Banyak hewan peliharaan dan hewan ternak juga dipindahkan ke bagian kebun binatang lain sehingga memberi mereka kesempatan untuk melihat pemandangan baru dan bersosialisasi dengan hewan baru.

“Burung kea dan gorilla yang paling terlihat merindukan pengunjung, mereka sangat senang melihat manusia. Maka dari itu, kebijakan lockdown memaksa kita untuk berpikir keras dan out of the box untuk hewan-hewan berharga kita” tutup Hawke.

Dalam kebijakan lockdown di Selandia Baru, penjaga kebun binatang diklasifikasikan sebagai pekerjaan penting, sehingga tetap diperbolehkan bekerja di kebun binatang. (Far)