Cara Jitu Asuransi Jiwa Syariah Sasar Generasi "Zaman Now"

• Tuesday, 24 Mar 2020 - 16:21 WIB

Jakarta - Bahasan mengenai milenial selalu menjadi topik yang menarik. Berdasarkan modul statistik gender tematik: profil generasi milenial Indonesia ada beberapa ciri, yaitu dekat dengan media sosial, kreatif dan punya passion, produktif, dinamis, ingin serba cepat, open minded, kritis, dan berani. Namun tetap ada kelemahan yang jika tidak segera dilatih dan dibangun, seperti minimnya keinginan memiliki rumah serta payahnya perencanaan asuransi, yang dikhawatirkan mengancam eksistensi generasi zaman now.

Semua lini produk berebut pangsa pasar milenial, tidak terkecuali asuransi syariah. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah untuk menggaet generasi milenial sebagai nasabah baru. Salah satu yang cara yang dilakukan melalui perekrutan generasi milenial yang berminat menekuni profesi dalam bidang kewirausahaan (entrepreneurship).

Generasi milenial ke depannya akan menjadi pasar terbesar untuk asuransi syariah. Melihat potensi tersebut, Allianz Life Syariah memiliki strategi untuk menumbuhkembangkan bisnis asuransi syariah pada lini asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, dengan mengadakan sosialisasi dan memperluas akses agar generasi milenial dapat mengenal asuransi syariah lebih dalam.

Bentuk sosialisasi yang sudah dilakukan adalah bekerja sama dengan beberapa universitas dan berpartisipasi dalam seminar kewirausahaan syariah. Selain memperkenalkan asuransi syariah, inisiatif ini juga ditujukan untuk meningkatkan edukasi dan mengembangkan literasi keuangan kepada generasi milenial agar dapat mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Pimpinan unit usaha syariah Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo mengatakan, saat ini disrupsi yang dimotori oleh generasi milenial telah masuk dalam hampir semua aspek kehidupan. Tidak terkecuali bisnis asuransi. “Saya yakin bisnis asuransi masih membutuhkan peran manusia untuk bertindak sebagai edukator sekaligus sebagai wirausahawan, terutama asuransi syariah,” kata Yoga.

Allianz Life Syariah ingin mendorong kaum milenial indonesia untuk terus meningkatkan pengetahuan mengenai asuransi syariah, sekaligus mengasah cara mereka berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi agar tidak tergerus oleh disrupsi.

Tidak mau kalah, PT Prudential Life aLAssurance (Prudential Indonesia) juga memperluas produk asuransi jiwa berbasis syariah. Asuransi jiwa syariah Prucinta (Prucinta) diharapkan bisa memenuhi kebutuhan perlindungan nasabah dan masyarakat indonesia khususnya generasi milenial.

Sharia, government relations and community investment director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo mengatakan unit usaha syariah Prudential Indonesia telah mengembangkan berbagai macam solusi perlindungan. Seiring waktu, tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat dan menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada 2007.

Nini mengakui, saat ini pemahaman pengelolaan keuangan masyarakat juga masih minim, khususnya pada produk asuransi syariah. Menurutnya indeks literasi asuransi syariah hanya sebesar 2,51% dan inklusi syariah hanya 1,92%.

"Atas dasar tersebut Prucinta hadir sebagai solusi yang simple, mudah dipahami, terjangkau, dan sangat relevan untuk melengkapi kebutuhan keluarga keluarga muda akan asuransi tradisional berbasis syariah," ujar Nini.

Saat ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di 2019 menunjukkan tingkat penetrasi asuransi jiwa di indonesia baru mencapai 1,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini masih tertinggal dari negara asia lainnya seperti Korea Selatan 8,4 persen, Jepang 6,2 persen, dan Tiongkok 2,8 persen.

Direktur IKNB Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch. Muchlasin menegaskan, para pelaku industri asuransi harus memperhatikan good corporate governance. Tenaga pemasar memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman dan informasi sebanyak mungkin mengenai produk asuransi yang ditawarkan kepada nasabah. Selain itu, penting juga untuk selalu menampilkan image positif asuransi.

Sementara itu, pakar marketing Yuswohady menilai, potensi pasar muslim saat ini dan pengaruh generasi milenial terhadap industri keuangan syariah di indonesia. Generasi milenial saat ini menjadi penentu tren berbagai industri dan produk-produk yang dihasilkannya seiring boomingnya revolusi digital yang berkembang pesat.

Para pelaku industri asuransi harus cepat menangkap dan memahami perubahan tersebut, kemudian berinovasi menyesuaikan dan mengembangkan produk dan layanannya. Dengan demikian menurut Yuswohadi, pelaku industri asuransi syariah dapat terus mempertahankan eksistensinya termasuk berebut menarik minat generasi milenial yang merupakan pangsa pasar terbesar di tanah air. (Arief Sinaga)