Antisipasi Virus Corona, 68 ABK Asing Pencuri Ikan Dites Kesehatan

• Thursday, 5 Mar 2020 - 22:29 WIB

BATAM - Sebanyak 68 warna negara Vietnam yang ditangkap tim PSDKP KKP karena melakukan illegal fishing di Perairan Natuna Utara, diperiksa kesehatannya menyusul maraknya virus corona (Covid-19) di berbagai negara. Semua WNA tersebut saat ini berada di kantor PSDKP Batam.

“Hari ini ada pemeriksaan langsung dari karantina kesehatan yang dilakukan di Batam,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Batam, Rabu (4/3/2020).

Menteri Edhy dengan menggunakan masker, menemui langsung para anak buah kapal (ABK) tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi suhu tubuh para ABK. Menteri Edhy sekaligus meninjau lima kapal di atas 30 GT yang dipakai para ABK Vietnam untuk mencuri ikan di ZEE Indonesia wilayah Natuna Utara.

Menteri Edhy menjelaskan, pemerintah sama sekali tidak abai dalam menyikapi penyebaran virus corono yang sudah menjangkiti lebih dari 90 ribu orang di 76 negara, termasuk Indonesia. Koordinasi antara lembaga dan kementerian terus dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pangkalan PSDKP Batam, Salman Mokoginta menyampaikan bahwa setelah mendapatkan informasi kedatangan awak kapal berkewarganegaraan Vietnam kapal ikan asing ilegal yang ditangkap di Laut Natuna Utara, dia langsung melakukan koordinasi dengan  Karantina Kesehatan agar dilakukan proses pemeriksaan kesehatan sebelum proses lebih lanjut.

“Kami juga berperan aktif untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) dan meminta bantuan teman-teman Karantina Kesehatan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu. Selain untuk antisipasi penyebaran, kami juga ingin memastikan bahwa hal-hal seperti ini tidak akan mengganggu proses hukum yang akan berjalan nanti”, papar Salman. 

KKP melalui BKIPM melakukan pengawasan ketat terhadap ikan dari luar negeri, khususnya China yang masuk ke Indonesia. “Pemerintah itu sejak awal sudah siaga, sejak kasus di Wuhan. Kementerian bergerak termasuk KKP, dengan kemampuan di bidangnya mendorong Menteri Kesehatan membackup semua yang mereka butuhkan dan ini berjalan sampai sekarang,” terang Edhy.

Antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah, sambung Edhy, membuat Indonesia sempat menjadi negara yang tak ada warganya terinfeksi. Meski akhirnya ada dua warga yang postifif corona, menurut Edhy, penanganan segera dilakukan oleh pemerintah, dalam upaya penyembuhan dan antisipasi bertambahnya korban terpapar virus.

“Kondisi ini harusnya membuat kita semakin kompak menyelesaikannya. Kita cari apa yang lemah terus kita perkuat. Jangan mencari-cari seolah-olah semua lemah, karena antisipsi sudah dilakukan sejak awal,” pungkas Edhy.

Sementara itu, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah rumah sakit di berbagai wilayah Indonesia untuk menampung pasien corona. Rumah sakit yang dipilih adalah rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan memiliki ruang isolasi. Di samping itu, aparat kepolisian juga bergerak membongkar penimbunan masker yang mengakibatkan harganya melonjak. (ANP)