RSST Klaten Siapkan 4 Tempat Tidur di Ruang Isolasi Pasien Virus Korona

• Thursday, 5 Mar 2020 - 12:05 WIB
(Foto: Solopos.com/Taufiq Sidik)

KLATEN — Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, menjadi salah satu dari 10 rumah sakit rujukan penanganan pasien terjangkit virus korona (Covid-19) di Jawa Tengah (Jateng).

Ruang isolasi khusus sudah disiapkan RSST jika ada pasien yang mengidap virus tersebut.

Direktur Medik dan Keperawatan RSST, Juli Purnomo memastikan ruangan untuk menangani pasien kasus virus korona terpisah dengan ruangan penanganan pasien umum.

Ruangan khusus penanganan kasus Covid-19 memanfaatkan ruang instalasi gawat darurat (IGD) lama yang dan sudah tak terpakai.

"Jadi jangan khawatir, kami tidak ingin mengobral penyakit di IGD. Untuk penanganan pasien Covid-19 kami siapkan ruangan khusus dan tidak sembarang orang bisa masuk," kata Juli saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/3/2020).

                               

Juli memastikan fasilitas di ruangan khusus penanganan pasien korona cukup lengkap. Ruangan pasien terdiri atas dua lantai, dengan lantai I untuk menerima pasien dan lantai II untuk ruang isolasi dan observasi pasien.

Ruang isolasi dilengkapi empat tidur dan akan digunakan untuk pasien yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Sementara ruang observasi dipakai menampung pasien belum dipastikan positif virus korona atau yang biasa disebut suspect.

Ada 13 tempat tidur yang disiapkan di ruang observasi. Sehingga total ada 17 tempat tidur untuk menangani kasus virus korona. Ruang isolasi dan observasi dipastikan terpisah.

"Jalur untuk pasien dan petugas dipisahkan. Untuk peralatan sudah disiapkan termasuk ventilator untuk mengantisipasi kalau terjadi gagal nafas," ujar Juli.

Perlengkapan lain yang disiapkan adalah alat pelindung diri (APD) untuk pasien dan petugas medis. APD itu meliputi topi kesehatan, kacamata pelindung medis, sarung tangan khusus, masker tipe N95, pakaian pelindung khusus, serta sepatu bot.

APD untuk penanganan virus korona mayoritas hanya sekali pakai, terutama untuk pakaian. Namun, APD yang tersedia di RSST Klaten saat ini masih terbatas dan diperkirakan cukup untuk proses penanganan pasien positif virus corona selama 10 hari.

"Kami sudah sampaikan ke Kemenkes dan mudah-mudahan ada penambahan APD," ujar Juli.

Juli juga memastikan awak rumah sakit sudah lengkap. Ada empat dokter paru-paru, enam dokter penyakit dalam, empat dokter anestesi, dan satu petugas mikrobiologi.

"Petugas ketika masuk nanti ada ruang ganti pakaian mengenakan APD. Ketika keluar ruangan, mereka melewati ruang khusus untuk mengganti pakaian juga ada ruang untuk mandi sebelum mereka keluar. Jadi ketika keluar sudah bersih dan jalur keluar melewati jalan lain," ucapnya.

(qlh)

( Sumber : Okezone.com )