Gubernur Jatim Minta Masyarakat Tidak Panik, Hadapi Covid - 19 Yang Masuk Indonesia

• Monday, 2 Mar 2020 - 15:12 WIB

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menyerahkan semua kebijakan penanganan Covid -19 kepada pemerintah pusat. Hal ini dimaksudkan agar ada kepastian informasi dari pusat sehingga tidak membuat bingung masyrakat di daerah. Demikian ditegaskan Khofifah  menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo terkait Covid -19 yang masuk ke Indonesia.

"Biarlah itu menjadi otoritas pusat. Agar nantinya informasi menjadi pasti dan tidak membuat masyarakat takut," ujar Ketua Umum Muslimat tersebut.

Khofifah menilai kebenaran informasi tentang Corona menjadi sangat sensitif. Jika salah menyampaikan akan membuat masyarakat takut, hingga kemudian membatasi diri dalam pergaulan dan aktivitas.

"Jangan sampai informasi tentang Corona ini membuat panik masyarakat, hingga kemudian masyarakat takut untuk ke mall, mengantar anak sekolah, kerja atau bergaul karena takut tertular Corona," lanjut Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Sejauh ini menurut Khofifah, Jatim sudah siap untuk penanganan Covid - 19. Rumah sakit milik Pemprov Jatim telah menyiapkan ruang isolasi dan perawatan jika ada yang positif terkena Corona.

"Secara khusus Rumah Sakit yang dimiliki oleh Pemprov Jatim seperti Dr Sutomo Surabaya, Syaiful Anwar Malang ataupun Soedono Madiun telah menyiapkan penanganann. Termasuk ruang isolasi dengan standart internasionl," ujar Khofifah.

Menyinggung tentang warga Jatim yang menjadi awak kapal pesiar Diamond Princess maupun Dream World, Gubernur Jawa Timur tersebut mengakui ada. Sejauh ini semuanya masih menjalani orientasi dan masa karantina. Namun demikian pihaknya tidak mau membuka identitas ke publik.

"Saya sudah mendapatkan laporan tentang warga Jatim yang menjadi ABK di Dream World dan Diamond Princess. Sejauh ini mereka sehat namun terus dalam pantauan hingga nanti kembali ke tempat asalnya," pungkas Khofifah. (Hermawan)