Dubes Jepang dan Korsel Temui Mensos, Siap Dukung Wujudkan Rehabilitasi Sosial Berstandar Internasional

• Thursday, 27 Feb 2020 - 22:45 WIB

JAKARTA - Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara menerima kunjungan dari Duta Besar Jepang  Masafumi Ishii dan Duta Besar Korea, Kim Changbeom dalam sesi berbeda. Kedua duta besar ini menyatakan kesiapannya mendukung Kemensos dalam penguatan program-program Rehabilitasi Sosial, khususnya pengembangan balai berstandar Internasional.

Kerja sama Kemensos dengan Kedubes Jepang terkait pengembangan atau renovasi beberapa balai rehabilitasi sosial untuk mendukung implementasi Program Rehabilitasi Sosial 5 Kluster New Platform (PROGRES 5.0 NP). Untuk keperluan itu, Mensos merencanakan kunjungan ke negeri matahari terbit tersebut.

"Kami berencana mengunjungi beberapa _center_   (pusat rehabilitasi) yang ada di Jepang.  Karena Jepang adalah salah satu negara yang paling _advance_ dalam hal rehabilitasi sosial," kata Mensos, di ruang kerjanya, Kamis (27/02/2020).

Sebanyak empat balai yang menangani Lanjut Usia, Anak, Penyandang Disabilitas dan Korban Penyalahgunaan Napza di tahun 2020 ini akan dikembangkan dan direnovasi dalam rangka mewujudkan balai yang berstandar Internasional dan akan menjadi percontohan pada level Nasional.

Sebelumnya, Kemensos sudah lama melakukan kerja sama dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) dalam bidang kesejahteraan sosial dan pembangunan program.

Salah satunya yakni membantu pembangunan Balai Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) “Cibinong” Bogor milik Kemensos pada tahun 1997, Kemensos ingin kembali bekerja sama dan dapat merujuk kepada fasilitas rehabilitasi sosial yang dimiliki oleh Jepang tersebut.

Kemensos mengharapkan kerja sama dalam hal  grand design atau  blue print dengan tetap membedakan fungsi balai (anak, lansia, penyandang disabilitas, dan korban penyalahgunaan NAPZA), dukungan konsultan dan pengawas standar bangunan fisik balai yang akan direnovasi, standar furniture/mebelair/instrumen yang diperlukan, pengembangan kapasitas untuk petugas dan instruktur di balai dan program magang untuk pelatih di Jepang.

Selaras dengan Kedubes Korsel melalui Korea International Cooperatiom Agency (KOICA) menawarkan  kerja sama dengan Kemensos dalam  program pengembangan platform dukungan pelatihan dan penyaluran kerja terintegrasi dan berkelanjutan bagi remaja bermasalah sosial (vulnerable youth) di Indonesia. dukungan tersebut akan diberikan kepada dua target yaitu Balai Rehsos Anak Memerlukan Perlindungan  Khusus (BRSAMPK) "Handayani" Jakarta milik Kemensos dan PSBR Taruna Jaya I milik Dinas Sosial DKI Jakarta.

Dubes Korsel menyatakan,  Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang mendapat predikat "special strategic partnership". Dimana kerja sama kedua negara mencakup berbagai bidang termasuk masalah sosial. 

Korsel akan mendorong dunia usaha mereka untuk membantu pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia melalui CSR. "Kedutaan akan memetakan lebih dulu, dimana area prioritas yang bisa kami bantu,"  kata Dubes Kim.

"Dubes Korsel tadi menyampaikan bagaimana caranya perusahaan bisa menjalani program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan arahan Kemensos agar bsa lebih bermanfaat," kata Mensos.

MoU sedang disusun sebagai payung kerja sama antara Kemensos dengan KOICA dan Kemensos sudah mendapatkan notifikasi dari Bappenas pada tanggal 13 Februari 2020 terkait dengan Korea Grant Aid 2020 yang sudah disetujui Pemerintah Korea.

Agenda kerja sama ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal, Hartono Laras dan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto. (ANP)