Penembakan di Jerman, Kanserlir Merkel Sebut Rasisme dan Kebencian adalah Racun

• Friday, 21 Feb 2020 - 11:33 WIB
(Foto/DW News)

HANAU - Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut aksi penembakan di Hanau, yang menewaskan 10 orang, termasuk pelaku berlatar belatang rasisme dan ekstrem kanan.

"Rasisme adalah racun. Kebencian adalah racun," kata Merkel menyitir Deutsche Welle (DW), Jumat (21/2/2020).

Dia memuji kesigapan petugas keamanan yang langsung melakukan pengamanan di seluruh kota setelah ada aksi penembakan.

"Kami akan mengatasi mereka, yang ingin memecah belah Jerman, dengan segala kekuatan dan kebulatan hati," kata Merkel.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Mass mengatakan, negara harus menjawab serangan ekstremisme kanan tanpa kompromi.

Maas menegaskan kepada para ekstremisme kanan, "Ini bukan negara kamu. Ini adalah negara kami."

Seorang tersangka yang terkait dengan dua penembakan terpisah di Hanau, Jerman, ditemukan tewas di rumahnya, bersama dengan mayat lainnya, Kamis (20/2/2020).

Penembakan menewaskan sedikitnya delapan orang dan lima cedera pada Rabu 19 Februari.

Laporan polisi menyebutkan, pelaku mengunggah surat pernyataan di internet lalu bunuh diri.

Menteri Dalam Negeri negara bagian Hessen Peter Beuth mengatakan, aparat keamanan saat ini beranggapan bahwa serangan teror itu bermotif ekstrem kanan. Pelaku memang meninggalkan surat yang diunggah ke internet sebelum aksi penembakan itu.

Dalam dokumen setebal 24 halaman itu, pelaku yang disebut bernama Tobias R., menggambarkan perjalanan hidup dan keyakinan ideologisnya.

Tulisan bernada rasistis itu menyebutkan, pelaku sejak kecilnya sudah melihat"masalah dengan perilaku beberapa beberapa kelompok etnis". Dia juga menyebutkan bahwa Islam adalah sesuatu yang "destruktif".

Polisi menemukan Tobias R. dalam keadaan tewas di rumahnya, bersama ibunya yang berusia 72 tahun. Pelaku diduga menembak ibunya lebih dulu, sebelum kemudian menembak dirinya sendiri.

(fzy)

( Sumber : Okezone.com )