Habitatnya Tergerus, Populasi Orangutan Tapanuli Susut Kurang Dari 800 Ekor

• Wednesday, 19 Feb 2020 - 12:45 WIB

Medan - Awal November 2017 Indonesia mendapat kabar gembira, tentang penemuan spesies baru orangutan di Sumatra Utara, yaitu Orangutan Tapanuli.

Pongo Tapanuliensis atau orangutan Tapanuli menjadi spesies orangutan ketiga setelah Orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatera.

Sayangnya, baru saja ditemukan, spesies ini sudah terancam punah.

Dalam laporan Global Wildlife Conservation, Orangutan Tapanuli adalah salah satu primata paling terancam di dunia 

Matthew Nowak dari PanEco Foundation mengatakan, jumlah orangutan Tapanuli kini semakin sedikit. "Kurang dari 800 ekor saja," kata Mathew dalam diskusi yang diselenggarakan PT North Sumatera Hydro Energy di Cambridge hotel Medan, Rabu (19/02/2020),

Matthew menyebut ada banyak sebab susutnya populasi Orangutan.

Salah satunya degradasi habitat akibat pembangunan infrastruktur, penebangan pohon yang berlangsung masif, perburuan, hingga konflik Orangutan dan manusia.

"Konservasi Orangutan merupakan persoalan yang kompleks, sehingga butuh kolaborasi dan sinergi semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat sipil," tambah Mathew. Tidak kalah penting, juga kontribusi pihak swasta.

Meski ia menyadari, upaya ini butuh tekad yang kuat. "Memang susah tapi tetap harus dikerjakan," tegas Mathew.

Dalam kesempatan yang sama, Spesialis Reintroduksi Orangutan dari Universitas Indonesia, Rondang Siregar juga menekankan pentingnya kolaborasi, dengan aksi nyata untuk menyelamatkan Orangutan Tapanuli. Bukan cuma rencana di atas kertas.

"We say anything, but we don't do something," sindir Rondang. (Mus)