Little Women, Adaptasi Berbeda Novel Klasik

mar • Thursday, 6 Feb 2020 - 08:47 WIB

Genre: Drama
Sutradara & penulis: Greta Gerwig (Lady Bird)
Pemeran: Saoirse Ronan, Florence Pugh, Emma Watson, Meryl Streep
Distributor: Sony Pictures Releasing
Durasi: 2 jam 15 menit
Mulai tayang di bioskop Indonesia: 7 Februari 2020

Lebih dari 150 tahun lalu, novel klasik "Little Women" ditulis oleh Louisa May Alcott di Amerika Serikat. Selain sukses secara komersial maupun kualitas di mata kritikus, buku tersebut telah diadaptasi ke beberapa medium, termasuk layar lebar. 

Kini, giliran sineas Greta Gerwig, yang pernah sukses melalui "Lady Bird"  (2017), memberi visinya untuk "Little Women". Hasilnya bukan main-main. Berbagai penghargaan telah diraih, termasuk 6 nominasi Academy Awards, di antaranya: Best Picture, Best Actress, Best Supporting Actress, dan Best Adapted Screenplay. 

Dalam video Academy Conversations: Little Women, yang di-upload channel Oscars di YouTube, Greta menjelaskan ikatan emosional dengan novel, yang bertumbuh bersamanya tersebut.  

"Pada usia 30-an, saya membaca ulang, dan tidak percaya betapa modern dan betapa fresh buku itu, dan bagaimana rasanya, seperti ditulis kemarin," kata Gerwig. 

Produser Amy Pascal juga bercerita tentang betapa jelasnya visi Gerwig saat awal bertemu, dan langsung menyatakan ingin menyutradarai sekaligus menulis "Little Women". Menurutnya, Gerwig ingin kembali ke novel, mengangkat kisah tentang perempuan, uang, indepedensi, dan kebebasan. 

"Greta sejak awal mengatakan ingin membuat film epik, karena para perempuan muda pantas mendapatkan film epik tentang kehidupan mereka. Dia bilang, aku membuatnya dalam proses syuting, dan ingin semua alat yang dimiliki, sama seperti ketika sutradara laki-laki memproduksi film," cerita Pascal.

Proses serius itu pun terwujud. Keseriusan terasa kuat tak hanya karena otentiknya lokasi syuting, penggambaran yang rinci tentang proses menulis tahun 1800-an, dan kedekatan Gerwig dengan isi novel, tetapi juga penampilan para pemerannya.

Dengan porsi dan perubahan adaptif yang pas, empat kakak-adik perempuan dimainkan oleh Saoirse Ronan sebagai Jo, Emma Watson sebagai Meg, Florence Pugh sebagai Amy, dan Eliza Scanlen sebagai Beth March.

Mereka diceritakan hidup sederhana di pedesaan Massachusetts, namun memiliki mimpi masing-masing. Khalayak diajak mengikuti perkembangan mereka menjalani asyiknya bersaudara perempuan, meski harus berhadapan dengan problem finansial. 

Tokoh utama, Jo March, digambarkan memiliki ambisi untuk mengangkat perekonomian keluarga melalui karya sastra yang ditulisnya. Kakak tertua Meg memiliki bakat sebagai aktris panggung. Anak ketiga, Amy, digambarkan sebagai sosok humoris namun sering berkonflik dengan Jo. Amy berbakat dalam bidang seni lukis. Sedangkan Beth sebagai bungsu, diceritakan jago bermain piano meski pemalu dan lemah secara fisik.

Seperti remaja di segala abad dan tempat, anak-anak keluarga March mengalami pergulatan yang sama: percintaan, pencarian jatidiri, dan pencapaian cita-cita. Mereka menjalaninya dengan ceria sebagai remaja, dalam keterbatasan ekonomi.

Selain itu, keunikan "Little Women" versi film ini terletak pada alur maju-mundur. Jo March digambarkan, baik seperti Jo masa kecil sampai dewasa, sebagai alter ego Louisa May Alcott, maupun sebagai penulis sendiri, yang berupaya menjual karyanya ke penerbit.

Kemasan menarik tersebut membuat penonton diajak mengikuti usaha Jo mewujudkan impiannya, baik lewat adaptasi dari novel, maupun interpertasi penulis Greta Gerwig atas usaha Louisa May Alcott menjadi penulis sukses, yang memiliki hak ciptanya, dan disegani sampai saat ini.

Dengan begitu, penonton yang masih awam dengan novelnya akan berkenalan mendalam dan tetap relevan. Sedangkan bagi pembaca setia atau penikmat film sebelumnya, adaptasi terbaru ini menampilkan gaya berbeda dengan dialog-dialog mengesankan untuk tokoh-tokoh selain Jo March, khususnya si adik 'ngocol', Amy March.