Kota Ditutup, Warga China Bunuh Rasa Bosan dengan Game Online

• Wednesday, 5 Feb 2020 - 09:51 WIB
Warga memakai masker sambil melihat ponselnya di Shanghai, China. Foto/REUTERS/Aly Song

WUHAN - Game online dan aplikasi video pendek menjadi pihak yang diuntungkan dari wabah virus corona di China. Terjadi peningkatan view dan download pada aplikasi dan game online saat warga yang bosan berada di dalam rumah mencari hiburan dan cara membunuh waktu.

Saat ini jutaan warga China mengkarantina diri sendiri di dalam rumah dan apartemen untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Perubahan kondisi ini membuat banyak perusahaan mempromosikan produk-produknya secara online.

Biasanya warga China melakukan perjalanan dan berkumpul keluarga saat libur Tahun Baru Imlek, namun banyak yang membatalkan rencana mudik itu karena khawatir dengan penyebaran virus corona yang telah menewaskan lebih dari 420 orang. Pemerintah juga menutup sejumlah wilayah dan kota untuk mencegah penyebaran wabah.
 

"Saya hanya menggunakan telepon seluler selama tiga jam sehari di tempat kerja, tapi delapan jam setiap hari selama Festival Musim Semi, karena ini sangat membosankan," tutur Lu Zhang, guru sekolah menengah atas di provinsi Shandong.

Para investor pun menangkap tren tersebut sehingga saham-saham penerbit game China, seperti Tencent naik 2% di Hong Kong pada Selasa (4/2), melebihi kenaikan 1% pada bursa saham Hong Kong. Adapun di New York, NetEase naik hampir 3%.

Saham platform video China, Bilibili, yang dilisting di Amerika Serikat (AS) naik hampir 7%, adapun saham mesin pencari Baidu dan raksasa e-commerce Alibaba juga menguat.

Lima pengembang game online, termasuk Ourpalm naik ke level maksimal yang diizinkan sebesar 10% pada Selasa (4/2).

Download pekanan meningkat 77% di aplikasi video Xigua, ByteDance, dari 20 Januari hingga 26 Januari setelah mengumumkan rencana menayangkan premier film "Lost in Russia" secara gratis.

"Waktu saya di layar ponsel kemarin melebihi 10 jam. Apa yang Anda sarankan agar saya lakukan selain melihat ponsel," ungkap Wang, warga Shanghai.

Aplikasi kesehatan dan fitnes seperti Keep juga banyak diunduh. Pendapatannya naik 15% selama sepekan terakhir. Aplikasi layanan kesehatan Pingan Good Doctor juga mengalami peningkatan download hingga 1.186%.

"Kami yakin perusahaan-perusahaan internet dan logistik China dapat berlindung," papar pengamat dari Bernstein Research, saat tren semua produk dan layanan pindah ke online. (sfn)

 

(Sumber : Sindonews.com)