Pencegahan Kunci Sukses Eliminasi TBC 2030

• Wednesday, 29 Jan 2020 - 21:24 WIB

Cimahi - Indonesia masih mengalami beban penyakit menular yang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 2018, Indonesia berada di peringkat ketiga pengidap TBC (tuberkulosis) terbanyak di seluruh dunia dengan estimasi 845 ribu kasus.

Kementerian Kesehatan telah menyusun Peta Jalan Estimasi TBC di Indonesia 2020-2030. Dalam dokumen, target penurunan insidensi TBC mendekati 65 kasus per 10.000 penduduk pada tahun 2030 dengan enam strategi yang diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Presiden Joko Widodo menyatakan secara tegas upaya penanggulangan TBC di Indonesia akan dilakukan secara masif dan konsisten, yakni diantaranya melalui komitmen Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030. Intinya tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi yang paling penting adalah pencegahan.

"Gerakan ini harus konsisten dan masif. Saya setuju, fokusnya bukan hanya pengobatan tapi pencegahan penyakit lebih diperluas sehingga pengembangan perkotaan, perdesaan, membangun rumah-rumah yang sehat itu menjadi kunci," ujarnya saat menghadiri acara Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di Cimahi Technopark, Jawa Barat.

Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur fisik juga harus dapat menjamin atau mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Seperti drainase yang bersih, pengelolaan sampah yang baik, penyediaan air bersih, serta memastikan rumah-rumah memiliki pencahayaan yang cukup.

"Saya akan perintahkan Menteri PUPR agar rumah-rumah yang sehat segera dikerjakan, terutama di Provinsi Jawa Barat. Menjamin kesehatan masyarakat itu bukan hanya urusan dokter atau Menteri Kesehatan dan Kadinkes tapi juga Menteri PUPR dan Dinas PUPR," tegas Jokowi.

Presiden memastikan bahwa untuk mempercepat pencapaian target eliminasi TBC 2030, pun dibutuhkan kedisiplinan terutama bagi para pengidap TBC agar tetap rutin minum obat selama enam bulan. Hal itu diyakini sebagai cara ampuh untuk mengobati TBC sampai sembuh.

Seperti diketahui, pemerintah juga tengah giat merampungkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur segala detail langkah jangka panjang yang akan dilakukan. Salah satunya yaitu berisi cara-cara penanganan yang dilakukan secara komprehensif termasuk tugas dari setiap kementerian terkait.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang hadir mendampingi Presiden bersama Menteri Kesehatan Terawan menyampaikan bahwa pemerintah akan bergerak cepat untuk mengejar eliminasi TBC, terutama di provinsi-provinsi dengan jumlah pengidap TBC yang masih tinggi.

Nusa Tenggara Timur diketahui sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pengidap TBC yang masih tinggi yaitu sekitar 2 ribuan warganya meninggal dalam setahun akibat TBC.

"Ini sudah dicanangkan Presiden dan kita juga sudah punya petanya tinggal langsung mengeksekusi. Kita akan bergerak cepat, termasuk ada 360 ribuan yang identified statusnya masih laten, itu yang harus segera ditemukan dan kemudian diobati sampai sembuh," pungkas Menko PMK.

Selain menghadiri acara Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030, Presiden didampingi para menteri juga melakukan peresmian Terowongan Nanjung, meninjau Puskesmas Cimahi Selatan, dan menyerahkan PKH tahap 1 tahun 2020 kepada 2.500 keluarga se-Bandung Raya secara simbolis di Lapangan Rajawali, Kota Cimahi. (ANP)