Target Jual 1,5 Juta Mobil Listrik, VW Siap Caplok 20 Persen Saham Pabrik Baterai China

• Tuesday, 21 Jan 2020 - 15:56 WIB
Target menjual 1,5 juta unit kendaraan energi baru, Volkswagen (VW) siap membeli 20 persen saham pabrik baterai mobil listrik China Guoxuan. (Foto: Carscoops)

BEIJING - Volkswagen (VW) siap membeli 20 persen saham pabrik baterai mobil listrik China Guoxuan. Langkah ini sebagai upaya mereka memuluskan peningkatan pasar kendaraan listrik pada 2025 di negeri Tirai Bambu.

Dilansir dari Carscoops, Selasa (21/1/2020), pabrikan mobil Jerman ini berniat mengakuisisi saham produsen baterai yang diperdagangkan secara publik melalui penempatan saham pribadi dalam beberapa pekan mendatang. Guoxuan memiliki kapitalisasi pasar sebesar 2,8 miliar dolar AS, sehingga 20 persen saham bernilai sekitar 560 juta dolar AS.

Kesepakatan itu akan menandai kepemilikan langsung pertama Volkswagen pada pembuat baterai China. Ini untuk menopang tujuan ambisius perusahaan menjual 1,5 juta kendaraan energi baru di China setiap tahun pada 2025.

Rincian kesepakatan sebagian besar telah diselesaikan dan perusahaan hanya menunggu regulasi baru China mengenai penempatan saham pribadi yang akan menawarkan mekanisme penetapan harga lebih fleksibel dan periode penguncian lebih pendek untuk pemegang saham mayoritas.

Volkswagen akan menjadi pemegang saham terbesar kedua di Guoxuan, di bawah pendiri perusahaan yang memegang 25 persen saham. Baik Volkswagen maupun Guoxuan belum mengomentari kesepakatan itu.

Berbicara mengenai kesepakatan, Direktur Pelaksana AutoForesight di Shanghai, Yale Zhang mengatakan, dengan memegang saham produsen baterai terkemuka di China, mereka dapat memperoleh lebih banyak daya tawar pada harga baterai.

"Pembuat mobil asing kini mengejar ketinggalan mereka dari perusahaan China dalam mengamankan pasokan baterai di Tiongkok (Chine),” kata Zhang

Diketahui, Guoxuan berbasis di Kota Hefei, China bagian timur, tempat Volkswagen saat ini membangun kendaraan dengan mitra usaha lokal JAC Motor. Jika kesepakatan terjadi, ini memudah perusahaan dalam pasokan baterai.

 

Editor : Dani Dahwilani

(Sumber : iNews.id)