Filosofi Kerja “Cecep” Menteri Arifin

Muslim • Monday, 6 Jan 2020 - 15:12 WIB

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memimpin sektor ESDM selama lima tahun ke depan dengan prinsip “Cecep” yaitu cepat, cermat dan produktif.

"Waktu saya masuk (Kementerian ESDM), saya bikin slogan Cepat, Cermat dan Produktif. Karena saya sekolah di Bandung saya beri nama 'Cecep'," ungkap Arifin dihadapan pegawai Kementerian ESDM di Bandung.

Sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan publik, sistem birokrasi yang panjang di institusi Pemerintahan memang kerap menghambat pekerjaan. Untuk itu, ia menginstruksikan agar semua pekerjaan dijalankan secara cepat.

"Yang terkenal di Kementerian atau Aparatur Sipil Negara adalah birokrasi. Saya tidak peduli birokrasi, yang penting cepat. Boleh lewat jalur-jalur (birokrasi) yang penting cepat. Kita harus punya target waktu menyelesaikan tugas-tugas kita," tegas Arifin.

Kecepatan ini mesti diimbangi dengen kecermatan yang tinggi. Cermat inilah yang dimaksudkan Arifin supaya setiap pekerjaan sesuai dengan acuan dan terkontrol dengan baik. "Kadang-kadang terlalu cepat malah sembrono banyak kesalahan, maka harus diimbangi dengan kecermatan dengan acuan yang ada," tambahnya.

Prinsip kerja yang terakhir adalah produktif. Arifin mendorong setiap aturan pekerjaan sudah seharusnya dilakukan secara fleksibel sehingga tidak memberatkan para pelaksana tugas. "Kalau aturan-aturan itu membelenggu kita sendiri, tidak membuat kita kreatif dan inovatif segera kita ubah," terang Arifin.

Melalui prinsip kerja “Cecep” ini,  Arifin berharap setiap luaran (output) pekerjaan akan memberikan nilai tambah dan manfaat besar kepada masyarakat. "Jadikanlah Si 'Cecep' ini kendaraan untuk menuju lebih baik. Ini yang saya harapkan dari saudara-saudara yang ada di Kementerian ESDM," harapnya.

Implementasi “Cecep” pun langsung dijalankan oleh Arifin dengan berkoordinasi kepada seluruh pimpinan unit Kementerian ESDM untuk menyusun program-program strategis dengan sasaran target kerja yang jelas.

"Saya minta program-program quick win yang bisa dihasilkan dalam waktu singkat. Jangka pendek dalam waktu 6 bulan, jangka menengah 2 tahun, jangka panjang tidak lebih dari 5 tahun. Saya harapkan program itu betul-betul realistis dan achievable, memberikan bilai lebih dari sebelumnya. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa melaksanakan," tutupnya.