Wujudkan Toleransi di Hari Natal, Gereja Katedral Surabaya Hadirkan Tempat Sholat Untuk Petugas Keamanan

• Thursday, 26 Dec 2019 - 10:12 WIB

Surabaya - Momentum Natal di Kota Surabaya membuat semangat toleransi kembali tumbuh. Salah satu hal yang menampakkan semangat toleransi itu adalah adanya ruang sholat di Gereja Katedral Surabaya atau yang dikenal sebagai Gereja Hati Kudus Yesus. 

Vikaris Jendral Keuskupan Surabaya Romo Eko Budi Susilo menyampaikan bahwa kehadiran ruang sholat di gereja adalah hal yang lumrah, mengingat keberagaman agama di Indonesia dan menandakan kehidupan yang berbhineka tunggal ika. 

"Kita sadar bahwa ada saudara-saudara kita umat muslim yang membantu kita selama merayakan natal. Mereka juga membutuhkan tempat beribadah karenanya gereja menghadirkan tempat sholat untuk mereka. Ini juga sebagai perwujudan toleransi dan rasa Bhineka Tunggal Ika," ujar Romo Eko kepada MNC Trijaya FM. 

Kehadiran tempat sholat di gereja di Surabaya ini adalah yang pertama. Pada tahun sebelumnya tidak pernah ada. Rata-rata sukarelawan yang ikut mengamankan masjid  menjalankan sholat di luar gereja. Namun setelah peristiwa bom di Kota Surabaya pada Mei 2018 yang menyasar beberapa gereja, membangkitkan semangat toleransi di Surabaya hingga kemudian ada inisiatif dari Keuskupan Surabaya untuk menghadirkan tempat sholat bagi umat muslim yang terlibat dalam pengamanan gereja pada hari besar umat nasrani seperti Natal dan Paskah.

"Kejadian bom pada Mei 2018 menumbuhkan rasa toleransi yang besar bagi umat beragama di Surabaya. Jika umat muslim rela menjaga keamanan gereja, maka gereja juga tidak keberatan untuk membantu mereka menghadirkan tempat sholat di Gereja," lanjut Romo yang sangat dekat dengan media ini.

Ke depan Romo Eko berharap agar jalinan erat antara umat muslim dan nasrani di Surabaya terus terjaga. Sehingga tidak memberi ruang bagi mereka yang radikal dan intoleransi. 

"Semoga hubungan baik antar umat muslim dan nasrani terus terjaga, agar Surabaya selalu aman dan nyaman bagi warganya dalam menjalankan aktivitas keagamaan," pungkas Romo Eko. (Hermawan)