Trauma Akibat Penggusuran di Tamansari Bandung, Puluhan Anak Tak Sekolah

Billy Maulana Finkran • Tuesday, 17 Dec 2019 - 11:11 WIB
Anak-anak korban penggusuran di Tamansari belum kembali ke sekolah

Puluhan anak-anak yang tinggal di RW 11 TamansariBandungJawa Barat (Jabar) masih belum bersekolah seperti biasa. Anak-anak tersebut mengaku masih merasakan trauma akibat penggusuran yang dilakukan Pemkot Bandung.

Salah satu orang tua,Eva, mengatakan anaknya masih enggan diminta kembali bersekolah. Dia menyebut banyak anak-anak yang malu akibat penggusuran tersebut.

“20-an anak, masih belum mau sekolah. Pada nggak mau sekolah jadinya,” kata Eva di lokasi, Selasa (17/12/2019).

Warga saat ini masih bertahan di Masjid Al-Islam yang dijadikan sebagai tempat pengungsian sementara. Saat ini, pihaknya masih menunggu putusan dari gugatan yang masih berproses di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

“Kami lagi menunggu PTUN, itu harus kami tunggu,” tutur Eva.

Selain itu, warga lainnya juga datang ke kecamatan untuk mengurus sertifikat tanah mereka. Eva menuturkan warga mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kembali haknya.

“Di berbagai kecamatan saya lakukan, Ya pokoknya semua dalam pengurusan,” kata Eva.

Sebelumnya, Satpol PP Pemkot Bandung melakukan penggusuran rumah warga di kawasan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (12/12/2019). Penggusuran tersebut sempat berlangsung ricuh karena warga melakukan perlawanan.

Saat ini, Pemkot Bandung telah berencana membangun proyek rumah deret di kawasan permukiman padat penduduk tersebut sejak tahun 2017 lalu. Sebagian warga memilih direlokasi ke Rusunawa Rancacili, tetapi sebagian lagi masih memilih bertahan dan menggugat Pemkot Bandung ke PTUN.