Sehati Dukung Pemerintah Indonesia Bangun Manusia yang Unggul, Sehat dan Berkualitas melalui Solusi Sehati TeleCTG

• Monday, 16 Dec 2019 - 22:37 WIB

Jakarta - Sehati Group, penyedia solusi layanan kesehatan jarak jauh, yang diciptakan, diproduksi dan dijalankan seluruhnya oleh putra-putri Indonesia terbaik di bidangnya; mendukung visi misi pemerintah Indonesia dalam membangun manusia Indonesia yang unggul, sehat dan berkualitas melalui solusi kesehatan maternal Sehati TeleCTG. 

Sehati TeleCTG merupakan layanan kesehatan maternal jarak jauh terpadu, berbasis inovasi dan teknologi tepat guna, yang secara sinergis memberikan informasi lengkap dan real time mengenai kehamilan kepada para penggunanya. Solusi Sehati TeleCTG terdiri dari aplikasi Ibu Sehati, Bidan Sehati, TeleCTG Sehati, Dashboard Sehati, dan Pusat Konsultasi yang dapat digunakan oleh ibu hamil, bidan, dokter kandungan, maupun pemerintah pusat dan daerah dalam membuat keputusan, kebijakan, dan proyeksi lebih jelas.

dr. Ari Waluyo, Sp.OG, Co-Founder & Chief Executive Officer Sehati Group mengatakan, Sehati Group lahir dari analisa kami terhadap kondisi kesehatan saat ini, di mana penurunan AKI, AKB dan stunting menjadi prioritas pemerintah. Hal penting yang perlu menjadi perhatian antara lain, pemenuhan nutrisi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan terlatih yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, serta distribusi layanan kesehatan yang menjangkau hingga pelosok Tanah Air.

"Sehati Group, melalui solusi Sehati TeleCTG memahami hal tersebut dan membuat terobosan dalam hal layanan kesehatan untuk menjangkau bidan dan ibu hamil hingga ke pelosok-pelosok daerah. Kami percaya setiap ibu berhak menjalani kehamilan yang menyenangkan dan menenangkan, sebagai kunci generasi selanjutnya yang lebih berkualitas," tegasnya.

Saat ini AKI, AKB dan stunting menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia yang merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu negara. Berdasarkan data terakhir, jumlah AKI di Indonesia adalah sebesar 305 jiwa per 100.000 ibu, sedangkan AKB sebesar 24 jiwa per 1.000 bayi . Adapun angka stunting di Indonesia sebesar 30,8% . Angka ini masih jauh dari batas maksimal stunting yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 20%.

dr. Ari Waluyo, Sp.OG menjelaskan lebih lanjut, hingga saat ini solusi Sehati TeleCTG telah digunakan oleh 20.000 ibu hamil dan lebih dari 10.500 bidan di 11 provinsi dan 27 Kabupaten Indonesia. Solusi Sehati TeleCTG beroperasi di daerah terpencil maupun perkotaan. Salah satu Kabupaten yang telah menggunakan solusi ini adalah Indramayu dan Kupang, hasil kerja sama antara Sehati Group dengan Kementerian Desa PDTT dan Dinas Kesehatan setempat.

"Penggunaan solusi Sehati TeleCTG di Kabupaten Indramayu dan Kupang, telah berhasil menurunkan jumlah ibu dan bayi yang meninggal, mendeteksi faktor resiko, meningkatkan angka rujukan dini dan identifikasi faktor resiko yang berpotensi menyebabkan stunting intra-uterine," ujarnya

Dr. H. Yusra M.Pd, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mengatakan, saat ini terdapat 74.954 desa di seluruh Indonesia. Sebagian besar desa berada di dalam wilayah geografis yang sulit, khususnya desa-desa di daerah tertinggal, sehingga upaya penetrasi infrastruktur dan akses layanan kesehatan cukup menantang. "Meski begitu, Kementerian Desa PDTT berupaya untuk mengintervensi AKI, AKB dan stunting bekerja sama dengan pemain industri teleHealth seperti Sehati Group. teleHealth menjadi salah satu strategi kami dalam mengatasi hambatan geografis dan menjangkau ibu hamil yang berada di desa maupun daerah tertinggal," katanya.

dr. H. Deden Bonni Koswara, MM., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu menggunakan Sehati TeleCTG sebagai salah satu upaya intervensi AKI, AKB dan stunting di wilayah Indramayu. Melalui layanan kesehatan maternal ini, para bidan terbantu dalam mendeteksi faktor risiko ibu hamil, serta melakukan intervensi tepat sasaran sehingga dapat dikelola dengan baik. Sehati TeleCTG telah membantu 126 bidan, 892 ibu hamil, dan mendeteksi 167 ibu hamil berisiko. "Penggunaan aplikasi Sehati TeleCTG di Kabupaten Indramayu ikut berperan dalam penurunan AKI dan AKB yang cukup signifikan, yaitu AKI yang pada 2018 sebanyak 61 jiwa, menurun menjadi 34 jiwa pada 2019. Sedangkan AKB yang semula 242 jiwa pada 2018, menurun menjadi 215 jiwa pada 2019," menambahkan.

Mariana A. Sailana, S.Tr. Keb., Pengelola KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang juga telah menggunakan solusi Sehati TeleCTG di 14 puskesmas sejak Desember 2018. Dengan teknologi Sehati TeleCTG, sebanyak 47 bidan berhasil memeriksa 1.471 ibu hamil, dan mendeteksi 991 ibu hamil berisiko. Kami juga berhasil menurunkan AKI dari sebelumnya 8 jiwa menjadi 5 jiwa. "Faktor risiko kehamilan yang umumnya kami deteksi adalah anemia, kehamilan terlalu dekat, serotinus, kurangnya nutrisi ibu dan usia terlalu tua,"kilahnya.

Solusi Sehati TeleCTG memiliki beberapa fungsi, yaitu panduan lengkap mingguan kehamilan; deteksi faktor risiko tinggi; perhitungan kontraksi dan tendangan bayi; interpretasi hasil pemeriksaan dan konsultasi langsung dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan; serta penyediaan data realtime yang membantu stakeholder dalam membuat keputusan, kebijakan, dan proyeksi lebih jelas. Selain di dalam negeri, Sehati Group juga memberikan solusi kesehatan maternal untuk backbone jaringan 5G di 4 negara berkembang, yaitu Columbia, Peru, Chili, dan Argentina. Kerja sama dengan Columbia akan dilakukan pada Februari 2020 untuk pemenuhan solusi Sehati TeleCTG di 3.000 desa. (ANP)