Tingkatkan Daya Saing, Percepatan Pengembangan Produk Inovasi Sangat Dibutuhkan

• Sunday, 8 Dec 2019 - 11:54 WIB

Bogor – Dalam memperkuat keunggulan Indonesia dalam ranah inovasi, percepatan pengembangan produk inovasi dari lembaga penelitian perlu dilakukan. Pasalnya, dengan percepatan itu maka Indonesia akan mengejar ketertinggalan dari negara-negara penghasil teknologi seperti Jepang dan Korea Selatan.

Hal itu disampaikan Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional Republik Indonesia (Kemenristek/BRIN), Kemal Prihatman dalam acara Media Gathering Forum Wartawan Teknologi dan Inovasi (Forwatekin) bekerjasama dengan RIstek BRIN dengan tema "Penguatan Dukungan Media pada Program Kawasan Sains dan Teknologi (KST) dan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) di Hotel Sahira Bogor, Jumat (6/12).

Kemal mengatakan, Kemenristek BRIN telah mengembangkan upaya peningkatan kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti melalui program pengembangan PUI, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas litbang agar mampu menghasilkan produk iptek dan inovasi yang berbasis demand.

“Hal itu akan membuat lembaga Litbang mampu mendukung daya saing pengguna teknologi baik dari dunia industri, pemerintah dan masyarakat sesuai potensi ekonomi daerah,” kata Kemal.

Menurut dia, pemerintah sebenarnya memiliki ratusan lembaga-lembaga penelitian yang dibina, namun masih banyak yang belum mampu memberikan hasil maksimal. Artinya, produk-produk inovasi yang dihasilkan mayoritas hanya sampai pada hak paten, belum banyak yang mampu menembus pasar.

“Sebetulnya banyak lembaga-lembaga yang kita bina. Ada 300 lebih litbang dari pemerintah, 300 an dari perguruan tinggi dan lebih dari 130 an dari industri. Namun mendorong saja tidak cukup, perlu percepatan agar ada output yang berkualitas dihasilkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu strategi pemerintah terus menggenjok litbang untuk melakukan percepatan inovasi dengan meningkatkan kemampuan lembaga dalam mengakses informasi teknologi, mengefisienkan penggunaan sumber daya yang ada, dan tata kelola dari hulu ke hilir.

“Percepatan itu dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan lembaga untuk meningkatkan kapasitas Iptek melalui potensi adopsi, adaptasi dan pengembangan teknologi untuk peningkatan daya saing barang dan jasa melalui optimalisasi input proses dan pengelolaan industri,” tandasnya.

Lulusan Institut Teknologi Bandung menilai percepatan nantinya akan membuat produk-produk inovasi dari lembaga litbang akan mendorong daya saing Indonesia di kancah internasional. “Kita harus kuasai pasar global bukan hanya lokal. Kita juga harus maju ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu dalam mendukung pemerintah dalam percepatan inovasi, Ketua Forwatekin, Juanda mengatakan bahwa pemerintah melalui Kemeristek/BRIN harus mendorong produk-produk inovasi yang dihasilkan lembaga-lembaga litbang bisa benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.

“Jangan berpuas dengan banyak hasil penelitian dan hak paten tapi harus banyak hasil inovasi yang bisa langsung bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Juanda juga menambahkan bahwa perlu adanya sentuhan kreasi dan aspek entrepreunership dalam pengembangan produk-produk inovasi agar mampu mampu masuk ke dalam dunia industri, yang nantinya akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Harus ada sentuhan kreasi dan enterpreunership, karena nantinya hasil-hasil penelitian itu akan bersentuhan dengan perusahaan-perusahaan, yang kemudian bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat,” pesannya. (ANP)