Waspadalah, Ternyata Katarak Bisa Menyerang Anak-Anak

• Thursday, 5 Dec 2019 - 21:18 WIB

JAKARTA – Katarak umumnya terjadi pada orang dewasa berusia di atas 55 tahun. Bahkan, tidak sedikit pula yang sudah menderita katarak sejak berusia sekitar 40 tahun, salah satunya akibat mata yang sering terpapar sinar ultraviolet (UV). Namun demikian, katarak juga bisa diderita oleh bayi baru lahir. Genetika dan infeksi selama kehamilan bisa menjadi faktor penyebab katarak pada bayi atau anak-anak

Dokter Mata di KMN Eye Care, dr. Rien Widyasari, Sp.M, mengatakan, katarak pada bayi terjadi karena kongenital atau bawaan sejak kelahiran. Biasanya, katarak sudah ada begitu bayi dilahirkan ke dunia. Menurutnya, penyebab terbanyak katarak pada anak biasanya karena rubella, toksoplasma, serta dari beberapa genetik dan sindrom yang lainnya.

Dokter Rien juga berbagi tips untuk mengenali ciri-ciri fisik seorang anak yang terserang katarak sejak lahir. Ia mengatakan, di bagian mata anak khususnya pupil, ada tanda titik putih, terlihat berkilat seperti mata kucing, lensa mata tidak terlihat dengan kasat mata, serta ciri-ciri lainnya. Tetapi, untuk memastikan anak terserang katarak atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Katarak katanya, membuat penglihatan berkabut. Jika tidak segera ditangani, akan berakibat pada kebutaan.

“Jika memang benar katarak, harus dicek lebih lanjut. Secepat mungkin harus diperiksa lebih lanjut agar tidak terlambat dioperasi. Orangtua harus mengerti, kalau mata anak ada ciri-ciri katarak. Segera dibawa ke dokter," kata Rien.

Ia menjelaskan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan katarak pada bayi adalah dengan melakukan operasi pengangkatan katarak. Hal tersebut aman dilakukan, jika disertai persiapan yang matang dan pemeriksaan menyeluruh, sebelum tindakan operasi dilakukan.

"Tapi kita harus lihat kondisi anak juga, misalnya beratnya cukup enggak untuk dioperasi. Jika kondisi fisiknya bagus, maka akan kita angkat," tambahnya,

Rien mengaku, operasi dilakukan untuk menggantikan lensa yang rusak. Tentu tindakan medis tidak bisa dilakukan sembarangan, terutama pada anak-anak. Pasien harus melakukan berbagai skrining terkait kesehatannya. Tenaga medis juga wajib menginformasikan kondisi pasien sebelum melakukan operasi.

Berikut sejumlah tanda bila anak mengalami katarak:

1. Anak-anak bahkan mungkin bayi tidak melihat langsung atau merespons wajah atau benda besar dan penuh warna yang ada di hadapannya. Mereka yang sudah bisa merangkak tidak dapat menemukan benda kecil saat ia merangkak di lantai bisa menjadi tanda dia menderita katarak.

2. Anak mungkin cemberut, juling, atau melindungi matanya secara berlebihan saat berada di bawah sinar matahari. Hal ini terjadi karena dia mengalami silau yang disebabkan oleh katarak.

3. Mata anak mungkin tidak sejajar dan tidak pada titik yang sama pada saat bersamaan (strabismus).

4. Anda mungkin melihat refleks putih dan bukan refleks merah di mata anak Anda. Misalnya, saat mengamati foto anak, cobalah lihat bagian matanya. Jika di satu mata mungkin tampak ada warna putih sementara mata lainnya tidak, bisa jadi anak Anda mengalami katarak.

 
Kasus Katarak di Indonesia Tempati Peringkat Pertama di Asia Tenggara

Saat ini, katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan yang terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.  Pada 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, angka kebutaan di dunia mencapai 36 juta orang, dan 180 juta lainnya mengalami gangguan penglihatan. Ironisnya, sepertiga dari kasus tersebut ada di Asia Tenggara.

Bahkan berdasarkan survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) pada 2014-2016, Indonesia menempati posisi pertama. Tidak hanya itu, kasus kebutaan disebabkan oleh katarak di Indonesia mencapai 78 persen dari jumlah kasus di Asia Tenggara.

Katarak merupakan penyebab kebutaan yang dapat dihindari (avoidable blindness) di negara-negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa dalam mata mengalami kekeruhan, sehingga penglihatan terganggu, seperti ada asap atau kabut yang menghalangi.

Pada umumnya katarak berhubungan dengan proses penuaan, biasanya terjadi pada usia lebih 50 tahun keatas (senile cataract). Tetapi katarak dapat juga terjadi sebelum usia 50 tahun (presenile cataract), atau bahkan dapat terjadi pada bayi (congenital cataract) dan anak (juvenile cataract). (ANP)